Suaramuslim.net – Diantara istri-istri Rasulullah, semuanya dinikahkan oleh ayahnya, saudaranya, atau keluarganya kecuali Zainab binti Jahsy. Zainab binti Jahsy dinikahkan langsung oleh Allah dari atas langit ketujuh.
Sebenarnya, Allah telah memberitahukan kepada Rasulullah bahwa Zainab binti Jahsy akan menjadi salah satu dari istrinya. Namun, Rasulullah terlalu malu untuk mengungkapkannya kepada Zaid. Rasulullah pun khawatir akan cibiran orang-orang apabila menikahi isti anak angkatnya sendiri.
Kala itu, rumah tangga Zaid dan Zainab seringkali menemui perselisihan. Rasulullah pun memerintahkan Zaid agar mempertahankan Zainab dan bertakwa kepada Allah. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa berkenaan ayat dalam surat Al-Ahzab ayat 37, “Sedang engkau menyembunyikan di dalam hatimu apa yang dinyatakan oleh Allah.” Andai Rasulullah menyembunyika sesuatu, tentu (ayat) inilah yang disembunyikan.
Ketika masa idah Zainab berakhir setelah bercerai dari Zaid. Rasulullah memerintahkan Zaid untuk meminangkan Zainab untuknya. Zainab berkata bahwa ia tidak akan melakukan apa pun sebelum meminta izin kepada Allah. Zainab pun pergi ke tempat shalatnya, lalu ayat Al Quran turun. Rasulullah pun datang kemudian masuk menemui Zainab tanpa izin karena Allah telah menikahkan keduanya dari atas langit.
Dalam Al-Hilyah Abu Nu’aim meriwayatkan dari Zainab bahwa ketika masa idahnya selesai, tidak ada seorang pun yang masuk ke dalam rumah Zainab kecuali Rasulullah. Ketika itu rambutnya terbuka dan ia mengetahui bahwa hal tersebut merupakan perintah Allah. Ia pun bertanya, “Wahai Rasulullah, tanpa pinangan dan saksi?” Rasulullah menjawab, “Allah yang menikahkanku dan Jibril yang menjadi saksi.”
Selain itu, keistimewaan lain juga hadir di tengan pernikahan Rasulullah dan Zainab binti Jahsy. Diantaranya adalah turunnya ayat berkenaan dengan hijab serta walimah yang mewah hingga orang-orang kenyang dengan roti dan daging. Mengetahui Zainab menikah dengan Rasulullah, Ummu Sulaim, Ibu Zainab, memasakkan hais dan memerintahkan Anas bin Malik untuk mengantarkannya kepada Rasulullah. Rasulullah pun memerintahkan Anas untuk mengundang beberapa orang yang disebutkan Rasulullah dan orang-orang yang ia temui. Jumlah mereka yang hadir kurang lebih tiga ratus orang.
Tamu-tamu yang diundang Rasulullah masuk secara bergantian, setelah selesai makan mereka berpamitan pulang namun ada beberapa yang tetap tinggal dan mengobrol di sana. Rasulullah dan Zainab pun masuk ke dalam rumah kemudian keluar lagi, namun orang-orang tersebut masih betah di tempatnya. Hingga kali ketiga, orang-orang tersebut merasa tidak enak dan berpamitan pulang. Kemudian turunlah ayat mengenai hijab dalam surat Al-Ahzab ayat 53.
Zainab binti Jahsy menempati posisi agung di hati Rasulullah karena sifat-sifat mulia yang Allah karuniakan kepadanya. Zainab pun mempelajari banyak akhlak Rasulullah, terutama sikap zuhud dan wara’. Seringkali Zainab membanggakan diri di hadapan istri-istri Nabi. Ia berkata, “Kalian dinikahkan oleh keluarga-keluarga kalian, namun Allah menikahkanku dari langit.”
Kontributor: Dinda Sarihati Sutejo*
Editor: Oki Aryono
*Tim Islamic Youth Community Kota Pasuruan