10 Kelompok Pemegang Tiket Surga

10 Kelompok Pemegang Tiket Surga

10 Kelompok Pemegang Tiket Surga

Suaramuslim.net – Surah Al Ahzab ayat 35 merupakan salah satu ayat yang membahas keseteraan antara lelaki dan perempuan dalam Islam. Hal ini diperkuat beberapa asbabun nuzul (sebab turun) ayat ini. Salah satunya diriwayatkan Tirmidzi bahwa Umarah Al Anshariyah mendatangi Nabi dan bertanya mengapa perempuan jarang disebut dan selalu laki-laki yang mendapat perhatian, maka turunlah ayat ini.

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”.

Selain dipahami menjadi ayat kesetaraan antara pria dan wanita, surah Al Ahzab ayat 35 ini dapat juga kita fahami bahwa terdapat 10 sifat-sifat kelompok mulia yang mendapat ganjaran dari Allah  atau disebut (meminjam istilah Dr. Ahsin Sakho) 10 kelompok pemegang tiket surga.

Sepuluh kelompok itu, baik lelaki maupun perempuan, akan mendapatan ampunan dari Allah dan tiket surga (ajran adziman). 10 kelompok tersebut memiliki 10 sifat yang saling berkaitan dan berkesinambungan. Mereka adalah,

  1. Muslim

Kelompok pertama adalah Muslim. Mereka adalah orang yang telah masuk islam dan melakukan perintah Islam baik secara ucapan dan perbuatan.

  1. Mukmin

Disebut mukmin apabila seseorang itu percaya dan membenarkan syariat dan hukum-hukum yang datang dari Allah. Ini berarti sifat mukmin (iman) lebih khusus cakupannya daripada sifat muslim.

Iman memiliki pengertian kepercayaan dan keyakinan yang sempurna serta diiringi melakukan amal saleh, sedangkan Islam memiliki pengertian ucapan dan perbuatannya saja. Sebagaimana yang disuratkan dalam surah al-Hujurat ayat 14 yang artinya “orang-orang Arab Badui itu berkata: Kami telah beriman. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi Katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

  1. Qanit

Qanit atau qunut artinya konsistensi dalam ketaatan dan beramal saleh. Qanit ini juga mencakup takwa (menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan) dan segala jenis ketaatan baik wajib maupun sunnah. Sebagaimana dalam surah Ali Imran ayat 43 yang artinya Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku”

  1. Jujur

Shidq berarti jujur atau kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Shidq merupakan salah satu sifat terpuji dan ciri keimanan seseorang. Kebalikannya, berbohong merupakan tanda kemunafikan dan menjerumuskan ke neraka.

  1. Sabar

Sabr atau sabar dilakukan bukan hanya ketika mendapat musibah atau cobaan., melainkan juga diperlukan sabar ketika melaksanakan ibadah atau perintah Allah. Misalnya sabar dalam melakukan amar makruf nahi mungkar.

  1. Khusyu’

Khusyu berarti tenang atau tumaninah. Kelompok ini adalah mereka yang selalu merasa berada dalam pengawasan Allah, berhati-hati terhadap siksa dan ancaman Allah, serta tunduk patuh.

  1. Mutashaddiq

Mutashaddiq bil Mal atau bersedekah harta benda dapat dilakukan dengan berbuat baik kepada mereka yang membutuhkan. Kelompok ketujuh adalah mereka yang suka mendermakan sebagian hartanya kepada kaum dhuafa.

Orang yang suka bersedekah juga termasuk dalam tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah di hari kiamat nanti sebagaimana hadits yang diriwayatkan Bukhari Muslim yang artinya, “Terdapat 7 golongan yang mendapat naungan Allah di hari tidak ada satupun yang dapat menaungi kecuali Allah yaitu mereka yang menafkahkan hartanya kemudian menyamarkannya sehingga tangan kiri tidak dapat melihat yang dinafkahkan tangan kanan”.

  1. Puasa

Shaum atau puasa merupakan salah satu ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, melatih jiwa, dan menjinakkan nafsu. Kelompok kedelapan ini adalah mereka yang suka melaksanakan puasa baik wajib maupun sunnah.

  1. Hifdz al-Furuj

Hifdz al-Furuj atau menjaga kemaluan dari hal-hal yang mendekati zina maupun perbuatan yang dilarang agama. Mereka yang dapat menjaga kemaluannya dari hal-hal haram akan mendapat ganjaran besar.

Hifdz al-Furuj dapat diwujudkan dengan menjauhi pergaulan bebas atau menghindari lingkungan-lingkungan yang mendekatkan ke zina. Hifdz al-Furuj dan Shaum memiliki keterkaitan satu sama lain.

  1. Dzikr

Kelompok terakhir adalah mereka yang mengagungkan Allah dalam hatinya, selalu membasahi lisannya dengan kalimat Allah, dan mensifati Allah dengan sifat-sifat-Nya yang agung di segala keadaan.

Itulah sepuluh kelompok yang digambarkan memiliki sifat-sifat istimewa dan merupakan kelompok terpilih untuk mendapatkan ampunan dan pahala agung dari Allah SWT. Semoga kita dapat masuk di salah satu kelompok tersebut.

Kontributor: Sam
Editor: Oki Aryono

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment