Suaramuslim.net – membahas kunci pembuka rezeki Allah, perlu kiranya diangkat defenisi yang benar mengenai rezeki agar tidak terjadi kesalahpahaman. Syekh Mutawalli Sya’rawi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa rezeki adalah setiap apa yang bermanfaat bagi manusia (1997: III/1324). Jadi, tidak terbatas pada harta. Segala hal bermanfaat yang dianugerahkan Allah kepada manusia adalah rezeki.
Terkait kunci pembuka rezeki Allah, setidaknya ada sepuluh macam yang disarikan dari Al Quran dan As Sunnah. Dengan kunci-kunci berikut, insya Allah rezeki Allah yang begitu melimpah bisa terbuka bagi siapa yang mau membukanya.
- Iman Iman adalah salah satu kunci yang fundamental untuk mendapatkan rezeki dari Allah. Tidak berlebih-lebihan ketika dalam Surah Al A’raf ayat 96 disebutkan bahwa jika penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, maka akan dibukakan bagi mereka berbagai berkah dari langit dan bumi. Sedangkan rezeki sudah terkandung pada keberkahan ini.
- Takwa
Dalam surah Ath Thalaq ayat 2 dan 3, takwa memberikan dampak yang dahsyat bagi terbukanya rezeki. Dikatakan bahwa siapa saja yang mau bertakwa kepada Allah Subhanahu wata’ala, maka akan dikarunia rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. - Istighfar
Memohon ampunan Allah juga bukan perkara yang kecil. Dengan melakukannya akan terbuka rezeki-rezeki Allah Subhanahu wata’ala. Hasan Al-Bashri, ketika ditanya orang mengenai 3 persoalan masalah rezeki, beliau cukup menjawab dengan Surah Nuh ayat 10-12. Bayangkan! Dengan istighfar Allah memberi beberapa rezeki: hujan lebat (setelah kemarau panjang), harta, anak laki-laki, kebun dan sungai-sungai.
- Syukur
Syukur ini juga mempunyai daya pelipat rezeki yang sangat dahsyat. Setiap hamba yang mau bersyukur –berdasarkan surah Ibrahim ayat 7- pasti akan ditambah nikmat-Nya. Rezeki adalah bagian nikmat-Nya yang harus disyukuri.
- Infaq
Ada yang luar biasa dalam konsep berinfaq. Tidak ada ceritanya –sebagaimana hadits nabi- orang akan jatuh miskin karena infaq. Al Quran pun –sebagaimana yang tertera dalam Surah Saba` ayat 39- menjelaskan bahwa setiap yang diinfakkan oleh seseorang maka akan diganti Allah, karena Dia adalah sebaik-baik pemberi rezeki.
- Nikah
Sunnah para nabi dan rasul ini juga bisa untuk membuka rezeki. Dalam surah An-Nur ayat 32 disebutkan bahwa jika ada hamba yang miskin, maka dengan menikah Allah akan membuatnya berkecukupan dengan rezeki-Nya.
- Tawakkal
Tawakkal di sini bukan hanya sekedar pasrah tanpa usaha. Tapi, kepasrahan total setelah mengerahkan usaha. Ini seperti yang digambarkan dalam hadits riwayat Tirmidzi, bahwa jika kita tawakkal dengan sebenarnya, maka Allah akan memberi rezeki kepada kita laksana perginya burung di waktu pagi dengan perut kosong, dan ketika kembali di sore hari dalam kondisi kenyang.
- Silaturrahim
Perbuatan mulia ini bukan seja memperbaiki hubungan kekeluargaan, namun juga membuka rezeki. Menurut riwayat Bukhari, bagi yang ingin dipanjangkan umur dan dilapangkan rezeki, maka kuncinya adalah dengan menyambung tali kekerabatan.
- Haji dan umrah
Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan bahwa haji dan umrah memiliki keutamaan yang patut diperhatikan. Kedua ibadah ini mampu menafikan kefakiran dan dosa.
- Berbuat ihsan kepada dhu’afa (orang lemah)
Ini jarang sekali menjadi perhatian kebanyakan orang. Padahal, menurut riwayat Bukhari, “Tidaklah kalian ditolong dan diberi rezeki, melainkan dengan orang-orang lemah –di sekitar- kalian”. Maka, jangan pernah sekali-kali meremehkan orang lemah di sekitar kita, karena boleh jadi Allah tetap memberi rezeki karena adanya mereka.
Akhirnya, mari membuka rezeki Allah yang sangat luas dengan iman, takwa, istighfar, syukur, infaq, nikah, tawakkal, silaturrahim, haji-umrah, dan berbuat baik kepada orang yang lemah (sangat membutuhkan).
Kontributor: Mahmud Budi Setiawan
Editor: Oki Aryono