Suaramuslim.net – Plastik adalah salah satu jenis bahan yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari produk dan peralatan rumah tangga hingga wadah makanan dan minuman. Namun, penggunaan plastik berbahaya bagi lingkungan. Sebab, membutuhkan waktu yang lama hingga ratusan tahun untuk terurai. Plastik juga berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, penggunaan plastik juga membawa dampak buruk bagi kesehatan. Agar lingkungan lebih bersih dan tubuh kita lebih sehat, berikut dipaparkan beberapa upaya untuk mengurangi sampah plastik:
1. Cegah penggunaan plastik
Di kota besar, satu orang bisa menghasilkan 700 kantong plastik per tahun. Akibatnya, 9,85 miliar kantong kresek yang dibuang dalam setahun menjadi sampah. Sementara di Wakatobi, Sulawesi ditemukan paus yang mati akibat 5,9 kg sampah plastik di perutnya. Lebih lanjut, 500 juta sedotan plastik setiap hari dibuang setelah satu kali dipakai. Seekor penyu pun ditentukan menjadi korban kesakitan karena hidungnya kemasukan sedotan.
Sampah plastik yang berasal dari bungkus makanan dan minuman juga membawa dampak buruk. Saset adalah plastik berlapis metalik yang terdiri dari dua lapisan. Saset merupakan sampah plastik yang sangat sulit didaur ulang jika sudah menjadi sampah. Sampah saset plastik sering berakhir di perut hewan dan menyebabkannya mati. Sementara sampah plastik yang berasal dari botol air minuman kemasan membutuhkan waktu sekitar 200-450 tahun untuk bisa terurai, padahal kita mengkonsumsi air mineral hanya dalam beberapa menit.
Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi sampah plastik yang pertama adalah cegah penggunaan plastik. Berhenti menggunakan kantong dan tas plastik serta hindari menggunakan wadah makanan dan minuman dari plastik. Beralih ke tas belanja kain dan sedotan yang terbuat dari bambu, stainles, silikon atau kaca. Untuk mengurangi sampah plastik dari tempat makanan dan minuman, gunakan botol air minum sendiri. Jajan sehat dari makanan olahan rumah yang tidak memakai kemasan plastik. Gunakan daun pisang atau besek (wadah anyaman bambu) sebagai tempat makanan.
2. Pilah jenis sampah
Upaya untuk mengurangi sampah plastik yang kedua adalah pilah jenis sampah. Secara umum, ada tiga jenis sampah yang harus dipisahkan, yaitu sampah organik, sampah anorganik dan sampah bahan berbahaya dan beracun (B3). Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan alami seperti dedaunan, ranting pohon dan sisa makanan. Sampah organik termasuk jenis sampah yang mudah terurai dan dapat digunakan sebagai pupuk organik.
Selanjutnya, yang termasuk ke dalam sampah anorganik adalah plastik, kaleng, stereofoam dsb. Sampah anorganik merupakan sampah hasil olahan mesin yang sulit terurai dan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terurai. Selain itu, sebelum sampah anorganik terurai, sampah tersebut juga berpotensi mencemari lingkungan. Sampah plastik misalnya membutuhkan waktu ratusan tahun sebelum terurai. Sampah jenis ini harus dipisahkan dan diolah.
Jenis sampah yang ketiga adalah sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Sampah kategori B3 contohnya pecahan kaca, bahan-bahan kimia dan benda berbahaya lainnya. Sampah semacam ini sebaiknya dipisahkan untuk menghindarkan petugas kebersihan dari bahaya terkena bahan berbahaya dan beracun.
3. Olah sampah plastik
Kumpulkan sampah plastik yang ada di rumah dan olah menjadi berbagai produk kerajinan yang bernilai ekonomi. Jika kamu tidak mempunyai cukup waktu atau ketrampilan untuk mengolahnya, kamu bisa menyetorkan sampah plastik ke bank sampah di sekitar tempat tinggalmu. Bank sampah akan memberikan sejumlah uang senilai sampah plastik yang kamu setorkan. Sampah-sampah plastik ini nantinya akan diolah sesuai kebutuhan. Selain itu, ajak teman dan keluarga untuk diet plastik dan mengolahnya.
Yuk, cegah, olah dan pilah sampah plastik untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kita.