Suaramuslim.net – Tidak ada orang tua yang ingin menyakiti hati anak. Namun, alih-alih untuk kebaikan anak, orang tua justru membentak, melabel, meyalahkan, menuntut dan menampilkan perilaku negatif lainnya di depan mereka. Ini mungkin tidak disadari, tapi perilaku negatif yang ditampilkan tersebut dapat membuat anak memiliki luka batin yang akan memengaruhi persepsi dan perilaku anak hingga ia dewasa. Seperti merasa ketakutan, menghindari dari orang tua bahkan melakukan perbuatan yang melanggar aturan.
Jika anak sudah menunjukkan karakteristik seperti yang disebutkan di atas, bagaimana cara orang tua menanganinya? Untuk memulihkan luka batin anak, berikut 5 tips yang bisa dilakukan oleh orang tua.
- Menyadari secara utuh perbuatan yang dilakukan
Hal pertama yang dibutuhkan orang tua sebelum meyembuhkan luka batin anak adalah menyadari adanya masalah, baik dari perilaku anak maupun orang tua itu sendiri. cobalah untuk introspeksi dan mengevaluasi diri dibandingkan hanya menyalahkan anak atas keadaan yang terjadi. Jika orang tua sudah mengetahui bahwa penyebab dari luka batin anak merupakan perilaku orang tua sendiri, maka untuk masuk ke dalam persepsi dan dunia anak akan jauh lebih mudah.
- Memahami peruabahan yang dialami anak
Setelah menyadari bahwa perilaku orang tua merupakan penyebab luka batin anak, tahap selanjutnya adalah memahami dan menyadari perubahan perilaku yang ditunjukkan anak. Temukan benang merah atas peristiwa yang terjadi. Misal, sudah beberapa bulan belakangan anak sudah tidak lagi terbuka pada orang tua.
Setelah dievaluasi, ternyata dalam waktu yang bersamaan orang tua selalu membentak jika anak melakukan kesalahan sehingga anak merasa tidak nyaman untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya karena takut disalahkan. Hal ini tentu bisa menjadi pemicu anak berperilaku demikian. Oleh karena itu, orang tua harus pandai dalam mengamati dan mengobservasi perilaku yang ditunjukkan anak.
- Melakukan komunikasi yang baik
Jika orang tua sudah mengetahui penyebab luka batin anak, maka komunikasi adalah pendekatan yang pertama kali harus dilakukan. Mungkin selama ini anak diam, tidak mau terbuka atau bahkan agresif karena mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan apa yang dialaminya.
Rasa takut dan tidak percaya dengan orang tua bisa menjadi penyebab utama anak. Oleh karena itu, memulai pembicaraan dan membiasakan untuk berkomunikasi dengan anak tentang hal apapun adalah cara agar anak merasa penting, dihargai dan didengarkan. Untuk kedepannya, libatkan anak dalam diskusi dan beri mereka kesempatan untuk turut andil dalam mengambil suatu keputusan tertentu.
- Membantu anak untuk meyelesaikan masalah
Setiap anak memiliki masalah yang dihadapinya masing–masing. mulai dari masalahnya di sekolah, pertemanan dan di keluarga itu sendiri. Di sini, kehadiran orang tua sangatlah penting agar anak tidak merasa bahwa dirinya “sendiri”.
Orang tua harus menunjukkan bahwa mereka adalah tempat untuk anak bisa mencurahkan segalanya. Dengan selalu berbagi cerita dan memberikan arahan tentang hal yang baik dan yang tidak baik pada anak karena di usianya yang masih belia, anak tentu membutuhkan mentor dan role model untuk membantunnya bangkit dari masa sulitnya.
- Membuat anak merasa aman dan nyaman
Meskipun orang tua tidak membentak atau menyalahkan anak secara langsung tapi orang tua yang selalu bertengkar di depan anak, mengabaikan anak, tidak menjalin hubungan yang baik dengan pasangan atau orang lain akan membuat anak merasa tidak aman dan nyaman berada di dekat orang tua.
Sosok yang diharapkan bisa membuatnya aman dan tenang justru dapat menjadi sosok yang ditakuti. Selain itu, suasana di rumah juga menjadi kurang sehat dan menyenangkan untuk anak. Oleh karena itu, menunjukkan sikap optimis, tenang dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain akan membuat anak menjadi lebih positif.
Itulah 5 tips memulihkan luka batin anak. Semoga bermanfaat.