Suaramuslim.net – Pernah merasa kecewa atau putus asa dalam hidup? Yakinlah bahwa setiap episode hidup yang terjadi merupakan skenario takdir Allah. Bisa jadi ada hikmah yang membuat kita tersadar. Ternyata masih ada tempat untuk berharap dan bergantung, Allah. Ternyata masih ada kesempatan untuk belajar sabar dan syukur. Mungkin Allah sedang rindu dan cemburu pada kedekatan kita dengan nikmatnya dunia.
Saat merasa kecewa dan putus asa, terkadang berakibat pikiran kacau dan bingung apa yang akan dilakukan. Ada 7 inspirasi yang bisa menjadi ide memotivasi diri saat dilanda putus asa, antara lain:
Introspeksi diri
Saat putus asa, kecewa, sedih dan perasaan sejenisnya pasti membuat kita ingin menyendiri, mengurung diri. Gunakan kesempatan menyendiri itu untuk muhasabah/introspeksi tentang takdir Allah. Kembali mengingat, apa sebetulnya tujuan Allah menciptakan kita di dunia ini. Apa misi hidup yang kita bawa, mengapa Allah mentakdirkan hidup seperti ini.
“Kebajikan apapun yang kamu peroleh adalah dari sisi Allah dan keburukan apapun yang menimpamu, itu dari kesalahan dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi” (QS Annisa 79)
Mendekat kembali pada Allah
Allah mengajarkan, “Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa) dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan. Sesungguhnya pada siang hari, engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang. Dan sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati (QS Al muzzammil 6-8).
Saat hidup terasa melelahkan, ada baiknya kita membuka kembali pedoman hidup yaitu Al Quran. Baca ayat atau terjemahannya, pahamkan dengan bertanya atau mendatangi guru-guru mengaji. Mencoba menambah amalan sunah dan menguatkan amalan wajib seperti salat di awal waktunya.
Jalin hubungan baik dengan orang tua
Bagaimana pun sikap orang tua, cobalah melemaskan hati untuk memperbaiki dan mempererat hubungan baik dengan mereka. Begitu juga dengan mertua jika sudah menikah. Rida Allah terletak pada orang tua, terutama ibu.
Ciptakan kebahagiaan
Merasa sedih, putus asa tapi tidak ada yang menghibur? Ciptakan saja kebahagiaan dengan memberi sesuatu kepada orang lain, seperti kerabat, saudara seiman, tetangga, sahabat atau orang lain tak dikenal. Sambil memberi, galilah interaksi yang tulus dan rasakan apa yang akan muncul setelah melakukannya.
Menulis
Ada banyak hal yang terkadang ingin diungkapkan tanpa melalui lisan. Menulis bisa menjadi media terapi jiwa yang menyenangkan dan hemat. Menulislah untuk mengalirkan kata dan perasaan. Jika memang merasa perlu menulis untuk menerapi diri, bisa membuat semacam jurnal syukur.
- apa yang dirasa saat itu
- apa yang membuat merasa begitu
- situasi apa yang memperburuk rasa itu
- situasi apa yang memperbaiki rasa itu
Tulis detail secara menyeluruh untuk tiap momen yang tidak membuat nyaman, bisa membantu mengenali sebenarnya apa yang dirasa dan sebaiknya dilakukan. Ide itu dari salah seorang psikolong, Nurindah Fitria.
Berbagi cerita dengan orang yang amanah
Jika cara-cara di atas masih belum membuat perasaan nyaman, ada baiknya untuk menumpahkan isi hati pada orang terpercaya. Orang yang sekiranya amanah menjaga cerita/aib diri dan bisa dipercaya memberi solusi yang benar.
Berkonsultasi dengan ahli
Jika telah menempuh keenam pilihan cara di atas, ternyata masih belum melegakan juga. Langkah selanjutnya bisa mendatangi ahli kejiwaan atau profesi psikolog dari rekomendasi kerabat dekat. Mereka berpengalaman dalam memelajari tentang tingkah laku dan beragam proses mental manusia.
Semoga 7 inspirasi tersebut bermanfaat dan bisa menjadi pengingat untuk membangkitkan diri. Roda perjalanan hidup akan terus berputar selama diberi kesempatan oleh Allah. Tinggal langkah selanjutnya adalah bagaimana cara kita menjalani takdir yang telah ditetapkan-Nya?
Kontributor: April Fatmasari
Editor: Oki Aryono