Jakarta (Suaramuslim.net) – Sekitar 200 orang dari berbagai organisasi mendemo Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta pada Senin (19/2). Hal ini dipicu mencuatnya ide internasionalisasi 2 Kota Suci (Haramain) yang ditengarai atas inisiatif Iran. Sebagaimana isu yang telah lama muncul beberapa dekade yang lalu dan diangkat kembali awal Februari ini.
Para pendemo yang tergabung dalam Aliansi Pecinta Haramain berasal dari beberapa organisasi masyarakat seperti Gerakan Pemuda Ka’bah, HMI Jakarta, Forum Syuhada Indonesia (FSI), Garda 212 dan beberapa lembaga Islam lain dari Bogor dan Jakarta datang membanjiri Kedubes Iran.
H. Daud Poliraja, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jakarta, mengatakan usulan Iran ini sangat mengandung nuansa politis. Jika tidak ditolak maka akan mengakibatkan kekisruhan.
“Umat akan bingung, karena jika dilakukan internasionalisasi nanti haji bisa berbeda sesuai mazhab masing-masing, termasuk Syiah” ujar Daud.
Aliansi Pecinta Haramain memandang bahwa pengelolaan 2 Kota Suci selama ini telah dilakukan oleh Saudi Arabia dengan cukup baik. Gagasan internasionalisasi hanya akan menimbulkan kegaduhan dan kekisruhan baru.
“Rencana internasionalisasi haji dan urusan dua tanah suci Mekah dan Madinah bisa memicu masalah besar dan persengketaan yang berbahaya,” tegas salah satu pendemo dalam orasinya.
Dalam spanduk-spanduknya, Aliansi Pecinta Haramain juga menyebut bahwa ide internasionalisasi hanya akan menyulut sengketa lintas negara.
Reporter: Ali Hasibuan
editor: Muhammad Nashir