SURABAYA (Suaramuslim.net) – Kapal Kemanusiaan yang mengangkut 10.000 ton bantuan pangan dari rakyat Indonesia yang dihimpun oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT), hari ini diberangkatkan Rabu (21/2) dari Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju ke Palestina.
Presiden ACT Ahyudin mengatakan Palestina bagian dari tanah air kita. “Palestina hadir di hati bangsa Indonesia. Sikap politik pemerintah kita sejalan dengan Palestina. Karena bangsa kita lebih makmur, damai, dan tenteram, ayo kita ambil peran saudara kita yang mengalami penderitaan luar biasa. Tidak ada penjara terbesar di dunia kecuali Gaza. Sudah tidak ada lagi yang protes untuk bantu Palestina. Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang kaya dan berdaulat dengan pangan. Mengapa kita kirim beras? Karena semua orang punya beras,” jelasnya dalam sambutannya.
Menurut Ahyudin, kali ini ACT mengirim 2.000 ton dari Surabaya. “Insya Allah menyusul dari Makassar, Padang, Jakarta dan Aceh. Kami berterima kasih 500.000 orang yang telah menyumbangkan rezekinya. Di lokasi sedang disiapkan dapur umum Indonesia, juga 10.000 paket makanan setiap hari. Saat ini ada 15 rumah sakit di Gaza. Insya Allah kita hidupkan energinya,” tambah Ahyudin.
Dalam kesempatan yang sama, Salman Alfarisi Staf Ahli Hub Antar Lembaga Kemenlu menyatakan bahwa bantuan ini bebas bea bagi impor untuk Palestina. “Tahap pertama kurma dan minyak zaitun. Semua ini agar kapasitas ekonomi bangsa Palestina semakin hari semakin meningkat,” jelas mantan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA).
“Kemenlu Indonesia bantu Kemenlu Palestina untuk tingkatkan kapasitas diplomasi. Kemenlu RI juga memberi beasiswa pemuda Palestina untuk belajar di Indonesia. Sejauh ini, Indonesia telah mengirim bantuan. Sebelumnya 1.000 ton pangan untuk Somalia dan 2.000 ton Rohingya. Ini wujud hakiki dari dukungan kita untuk Palestina. Seluruh komponen bangsa ini harus mendukung kemerdekaan Palestina dengan ibukota di Yerusalem Timur. Kita tunjukkan pada dunia bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.,” imbuhnya.
Sementara itu, Dani Zaelani, perwakilan dari PT. Samudera Indonesia yang mengangkut bantuan kemanusiaan ini menjelaskan secara teknis proses pengiriman. “Butuh waktu maksimal 45 hari ke Gaza. Bantuan ini akan melewati Israel. Kita harap bantuan ini tidak terjadi apa-apa dan bisa segera diterima masyarakat Palestina,” tuturnya dalam sambutannya.
Dalam kesempatan ini, acara pelepasan kapal bantuan ini diisi juga pembacaan puisi dari Taufik Ismail dan Ustadz Bachtiar Nasir.
Reporter: Ahmad Jilul Qurani Farid
Editor: Oki Aryono