JAKARTA (Suaramuslim.net) – Majelis Ulama Indonesia mengimbau masyarakat khususnya kalangan anak muda agar lebih cerdas lagi menggunakan media sosial dan tidak menyebar hoax. Hal ini selain berpengaruh buruk bagi perdamaian karena penyebaran berita hoax di Indonesia juga akan merusak kesucian bulan Ramadhan yang akan datang sebentar lagi.
“Kami dari Majelis Ulama Indonesia mengimbau agar di bulan Ramadhan itu menggunakan media sosial untuk ditingkatkan kepada hal-hal yang positif, dihindari hal-hal yang sifatnya hoax sebagai sebuah berita” ujar Ketua Bidang Informasi Komunikasi Masduki Baidlowi, Selasa (15/5) di Kantor MUI, Jakarta.
MUI juga mengingatkan masyarakat agar selama Ramadhan tidak mengkonsumsi hal-hal yang negatif seperti konten-konten porno di media sosial. Menurut MUI hal ini sangat mengkhawatirkan, karena Indonesia menjadi negara konsumen konten porno di media sosial kedua setelah negara Turki.
“Dari data terbaru itu Indonesia termasuk pengkonsumsi konten porno kedua di dunia dari berbagai negara di media sosial, oleh karena itu, tolong kepada generasi muda para milenial untuk jangan menggunakan konten-konten negatif di media sosial” imbau Masduki Baidluwi.
Menurut Masduki hal ini terjadi karena kurangnya literasi dalam menggunakan media sosial di Indonesia. Sehingga banyak kalangan menggunakan media sosial untuk konten-konten yang negatif.
“Itulah sebabnya kenapa Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa mengenai medsos supaya ada literasi yang kuat terhadap publik agar intensif melakukan literasi terhadap media sosial”, ujarnya.
“Dalam konteks itulah muncul imbauan agar seluruh konten media sosial, mari diisi dengan konten-konten posisitif, diisi dengan konten-konten persaudaraan,” tandas Masduki.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir