Suaramuslim.net – Ibadah bulan Ramadhan disyariatkan (diatur) oleh Allah swt di dalam QS. Al Baqarah ayat 183-187. Ayat 183 berisi tentang latar belakang ibadah puasa, maksud dan tujuan serta manfaat puasa.
Al Baqarah ayat 184 menjelaskan tentang batasan orang yang beribadah puasa, seperti halnya berikut ini.
1. Orang sakit dan musafir boleh tidak puasa tapi wajib mengqadha (mengganti) puasa pada hari lain di luar bulan Ramadhan.
2. Orang yang tidak mampu (kuat) berpuasa, seperti orang hamil atau menyusui, orang tua atau lemah, pekerja kasar dan keras di proyek boleh tidak puasa tapi wajib membayar fidyah (denda) dengan memberi makan orang miskin perhari.
Fidyah bisa berupa makanan pokok, kira-kira minimal 2.5 kg beras perhari diberikan kepada fakir miskin. Bisa dikonversikan dengan uang. Misalnya tidak puasa 1 hari wajib membayar fidyah memberi makan satu orang miskin satu hari. Jika harga sekali makan 20 ribu x 3 kali makan = 60 ribu perhari dst.
Dibayarkan tiap hari atau di dalam bulan Ramadhan. Bayar fidyah tersebut adalah batasan minimal. Kalau kita lebihkan lebih bagus. Dan kalau kita tetap berpuasa walaupun sakit, atau musafir itu lebih baik seandainya kita tahu manfaatnya.
Ayat ini memberikan informasi kepada kita betapa hebat aturan Allah. Bukan hanya makna filosofi kemanusiaan dan nilai seni tinggi untaian susunan katanya, tetapi ayat 183 dan 184 ini mengandung hikmah yang luar biasa serta sangat sinergis dengan alinea pertama (ayat 183) sebagai alinea karya ilmiah Maha Agung yang mengikuti kaidah-kaidah metodologis keilmuan.
Jika dalam satu laporan penelitian atau paper ada batasan masalah maka bandingkan QS. Al Baqarah 183-184 ini ditulis sangat sederhana, praktis, metodologis dan super ilmiah.
Isi pokok (batang tubuh) tentang ibadah puasa Ramadhan ada di QS. Al Baqarah 185-187. Sudah pasti kitab suci Al Quran ini dijamin tidak hoax dan nilai kualitas referensinya pasti lebih tinggi dari jurnal Scopus mana pun. Seperti firman Allah swt dalam QS. Al-Hijr ayat 9.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami (Allah) yang telah menurunkan Alquran dan Kami benar-benar memeliharanya”.
Berikutnya, jangan hanya ayat-ayat tentang puasa, shalat, haji dan ibadah-ibadah ritual saja yang kita pahami. Kita juga harus paham ayat-ayat politik, organisasi, ekonomi, sains dan teknologi karena semuanya ada di Al Quran.
Wallahu A’lam
Penulis: Dr. H. Miftahul Huda*
Editor: Oki Aryono
*Pengasuh Kajian Iman Menurut Alquran Surabaya