Suaramuslim.net – Di bulan Ramadhan, pola pengeluaran kita umumnya sedikit lebih besar dibandingkan dengan bulan biasa di luar Ramadhan. Ini terjadi karena ada beberapa pengeluaran khusus, baik selama puasa, maupun menjelang hari raya lebaran. Sehingga, kita perlu mengatur ulang keuangan selama bulan Ramadhan, agar tetap aman hingga setelah lebaran.
Menyusun anggaran belanja
Menyusun alokasi anggaran keuangan bisa menghindarkan kita dari pemborosan. Apalagi, umumnya bahan-bahan pokok dan beberapa kebutuhan pendukung lainnya mengalami peningkatan harga saat Bulan Ramadhan. Sehingga kita dianjurkan untuk membeli kebutuhan Ramadhan jauh-jauh hari.
Namun jika tidak sempat membelinya, masih ada alternatif lain. Salah satunya dengan membuat daftar kebutuhan pokok apa saja yang diperlukan untuk buka puasa dan sahur selama Ramadhan. Dengan begitu, akan meminimalisir keinginan untuk membeli barang-barang yang tidak penting.
Mengatur pengeluaran buka puasa di luar
Berbuka puasa bareng (bukber) menjadi momen yang hampir tak pernah terlewatkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Bahkan, karena terlibat dalam beberapa kelompok sosial, seseorang bisa saja mengagendakan bukber lebih dari tiga kali. Seperti buka puasa bareng teman kantor, teman sekolah, teman kampus, sanak saudara, dan sebagainya.
Jika terlalu sering dilakukan, kita akan mengalami peningkatan pengeluaran. Sehingga, kita perlu mengatur biaya pengeluaran untuk keperluan bukber. Kita bisa mensiasati misalnya dengan mengadakan bukber berbuka puasa di rumah saja, tanpa perlu ke rumah makan atau sejenis restoran fancy.
Alternatif lain yang bisa digunakan adalah bukber hemat dengan sistem makan tengah. Yaitu dengan memesan satu porsi ikan besar lengkap dengan sayurannya untuk dimakan secara bersama-sama. Beberapa rumah makan juga menyediakan fasilitas paket berbuka untuk berapa orang, jadi kita bisa manfaatkan layanan itu.
Mengelola pengeluaran untuk keperluan sedekah dan zakat
Di bulan penuh rahmat ini umat Islam disarankan untuk banyak beribadah dan berbuat kebaikan. Salah satu kebaikan yang biasa dilakukan umat Muslim adalah memberikan santunan kepada kaum Dhuafa, membagi-bagikan takjil secara gratis, serta membayar kewajiban zakat.
Agar tidak kewalahan, ada baiknya kita membuat perencanaan sebelumnya. Dengan begitu kita tetap bisa berbagi di bulan puasa sesuai dengan budget yang dimiliki.
Atur pengeluaran untuk keperluan parcel dan persiapan lebaran
Mendekati hari Raya Idul Fitri, sebagian orang akan sibuk berbelanja kebutuhan lebaran. Beberapa diantaranya seperti membeli baju baru, mempersiapkan aneka kue kering untuk suguhan para tamu atau sanak keluarga yang datang bersilaturrahmi, dan parcel lebaran.
Untuk menghemat biaya pengeluaran itu semua, disarankan agar kita bisa membuatnya sendiri. Mengkreasikan parsel sendiri harganya jauh lebih murah daripada membeli bingkisan di pusat perbelanjaan atau supermarket.
Jika memang dirasa tidak punya cukup waktu membuatnya sendiri, kamu bisa memesan parcel sebelum masuk musim Lebaran agar dapat harga diskon serta mengantisipasi antrian sesak jika belanja mendekati lebaran. Begitu pula dengan kue kering, kita bisa membuatnya sendiri tanpa perlu membelinya di pasar atau toko kue.
Selain lebih hemat, membuat kue kering sendiri juga terjamin kualitas makanannya, baik dari segi rasa, kesehatan, maupun keawetan kue kering.
Belanja pakaian Hari Raya
Memasuki bulan Ramadhan, biasanya pusat perbelanjaan modern sepeti mall atau butik baju menyediakan diskon besar-besaran di beberapa item. Diantaranya berhubungan dengan produk fesyen seperti baju, tas, sandal, sepatu, dan make up.
Tidak ada salahnya kita bisa memanfaatkan peluang tawaran promosi tersebut, dengan catatan produk yang akan kita beli memang sedang dibutuhkan, bukan karena terpikat besarnya diskon yang diberikan. Namun jika Anda tidak tidak ingin repot belanja pakaian baru, sebenarnya masih bisa memakai pakaian lebaran lama yang jarang digunakan. Lagipula tidak semua orang menyadari kalau baju yang kamu pakai sebenarnya bukan baju baru.
Biaya pengeluaran mudik lebaran
Mudik atau pulang kampung menjadi budaya warga Indonesia di saat perayaan Hari Idul Fitri. Masyarakat yang umumnya tinggal di perkotaan umumnya berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan bersama keluarga besar.
Bagi kita, yang perlu diperhatikan adalah biaya persiapan mudik jelang lebaran. Apakah akan pulang kampung menggunakan mobil pribadi, sewa kendaraan, atau naik transportasi umum. Dengan begitu, di awal kita sudah bisa menentukan besaran pengeluaran transportasi mudik.
Selain tradisi mudik, kebiasaan lain yang juga umumnya dilakukan orang Indonesia adalah bagi-bagi angpau kepada sanak keluarga. Biasanya anak-anak akan senang ketika mendapat amplop yang berisi lembaran uang, terutama uang baru. Nah, bagi kamu yang statusnya sebagai karyawan, bisa memanfaatkan uang Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan oleh pihak kantor.
Kontributor: Siti Aisah*
Editor: Oki Aryono
*Lulusan S1 Ilmu Komunikasi Unair