Suaramuslim.net – Teori, ilmu, ajaran tentang hidup dan kehidupan yang benar (bil haq) disampaikan Allah melalui wahyu oleh para malaikat. Dibukukan dalam kitab suci (ingat rukun-rukun iman). Diteladankan dalam kehidupan praktis (operasional) oleh para rasul dan disebut sunnah rasul (integral dengan sunnatullah).
Beberapa kitab suci yang diturunkan kepada para rasul; Taurat kepada Musa, Injil kepada Isa (QS. Ali Imran: 3), Zabur kepada Daud (QS. An Nisa; 163) serta Al Quran kepada Muhammad SAW. Kitab-kitab suci adalah bagian dari rukun (pokok) iman.
Allah SWT berfirman:
اِنَّاۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ كَمَاۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلٰى نُوْحٍ وَّالنَّبِيّٖنَ مِنْۢ بَعْدِهٖ ۚ وَاَوْحَيْنَاۤ اِلٰۤى اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَعِيْسٰى وَاَيُّوْبَ وَيُوْنُسَ وَهٰرُوْنَ وَسُلَيْمٰنَ ۚ وَاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًا
“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, lsmail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya; ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Daud.” (QS. An Nisa; 163).
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْـكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰٮةَ وَالْاِنْجِيْلَ
“Dia (Allah) menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.” (QS. Ali Imran: 3).
Allah SWT berfirman:
وَقَفَّيْنَا عَلٰۤى اٰثَارِهِمْ بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰٮةِ ۖ وَاٰتَيْنٰهُ الْاِنْجِيْلَ فِيْهِ هُدًى وَّنُوْرٌ ۙ وَّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرٰٮةِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةً لِّـلْمُتَّقِيْنَ
“Dan Kami teruskan jejak mereka (para Rasul) dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Maidah; 46).
Allah SWT berfirman:
اَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ ۗ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللّٰهِ لَوَجَدُوْا فِيْهِ اخْتِلَافًا كَثِيْرًا
“Maka tidakkah mereka menghayati (mendalami) Al-Quran? Sekiranya (Al-Qur’an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya.” (QS. An Nisa: 182).
Allah SWT berfirman:
قُلْ اَيُّ شَيْءٍ اَكْبَرُ شَهَادَةً ۗ قُلِ اللّٰهُ ۗ شَهِيْدٌ ۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗ وَاُوْحِيَ اِلَيَّ هٰذَا الْـقُرْاٰنُ لِاُنْذِرَكُمْ بِهٖ وَمَنْۢ بَلَغَ ۗ اَئِنَّكُمْ لَـتَشْهَدُوْنَ اَنَّ مَعَ اللّٰهِ اٰلِهَةً اُخْرٰى ۗ قُلْ لَّاۤ اَشْهَدُ ۚ قُلْ اِنَّمَا هُوَ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ وَّاِنَّنِيْ بَرِيْٓءٌ مِّمَّا تُشْرِكُوْنَ
“Katakanlah (Muhammad), Siapakah yang lebih kuat (ilmiah/benar) kesaksiannya? Katakanlah, Allah, Dia menjadi saksi antara aku (yang beriman bil haq) dan kamu (yang beriman bil bathil). Al-Quran ini diwahyukan kepadaku (Muhammad) agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu (para kafirin) dan kepada orang yang sampai (Al-Quran kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah? Katakanlah, Aku tidak dapat bersaksi. Katakanlah, Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).” (QS. Al Anam: 19).
Allah SWT berfirman:
قُوْلُوْۤا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَاۤ اُنْزِلَ اِلٰۤى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَ الْاَسْبَاطِ وَمَاۤ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَعِيْسٰى وَمَاۤ اُوْتِيَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْ ۖ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
“Katakanlah, Kami beriman (berpandangan dan bersikap hidup) dengan (ajaran) Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami berserah diri kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah: 136).
Analisa Sitasi
- Terbukti secara ilmiah menurut Al Quran bahwa sejarah ajaran hidup dan kehidupan Allah (bil haq) itu konsisten sepanjang jaman dan bersifat universal benar. Siapa yang akan menandingi kebenaran ilmu sejarah dari Allah?
- Semakin logis dan obyektif bahwa makna iman itu bukan percaya (akidah) saja. Tetapi pandangan dan sikap hidup berdasarkan ilmu/ajaran.
- Mengapa abad ini terjadi perbedaan dan pertentangan hebat tentang ajaran Allah? Mulai kapan dan mengapa perbedaan tersebut terjadi? Ajaran hidup versi siapa dan versi apa yang benar? Mana kitab suci yang benar menurut Al Quran ?
Insya Allah akan bersambung…
Penulis: Dr. H. Miftahul Huda*
Editor: Muhammad Nashir
*Pengasuh Kajian Iman Menurut Al Quran Surabaya
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net