Suaramuslim.net – “Mudik” sebuah istilah unik yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang kembali ke kampung halaman pada saat Idul Fitri. Apakah Anda tahu makna mudik dan asal muasalnya? Yuk Baca!
Mengutip dari kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online yang beralamat di bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php Definisi mudik adalah (Berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dr palembang (mudik) sampai ke sakayu; 2 cak pulang ke kampung halaman: seminggu menjelang lebaran sudah banyak orang yg (mudik); (mudik) menyongsong arus, hilir menyongsong pasang, pb tt usaha yg mendapat rintangan dr kiri dan kanan namun diteruskan juga; belum tentu hilir (mudik) nya, pb belum tentu keputusan atau kesudahan suatu hal atau perkara; kokoh, baik dl soal yg kecil-kecil maupun dl soal yg besar-besar; ke (mudik) tentu hulunya, ke hilir tentu muaranya, pb suatu maksud atau niat hendaklah tentu wujud atau tujuannya;
Dari definisi ini Kita tahu mudik maknanya berlayar atau pergi ke udik atau secara bahasa bisa diartikan pulang ke kampung. Selain menurut KBBI diatas, Istilah mudik juga sudah banyak dikenal masyarakat berasal dari kata dasar ‘udik’ yang berarti kampung atau desa yang lawan katanya adalah kota.
Ini sejajar dengan istilah “badui” asal Arab yang merupakan lawan dari kata hadhory. Sehingga dengan sederhana bisa diambil kesimpulan bahwa mudik, adalah kembali ke kampung halaman.
Banyak yang percaya, awal sejarah terbentuknya kata mudik berasal dari serapan kata Arab. Sebab jika di pecah, mudik terbagi menjadi “Mu” dan “dik” yang berasal dari kata Udik. Awalan Mu- sendiri identik dengan padanan kata Arab. Contohnya Mu-zakki yang berarti orang yang berzakat, Mu-Safir yang berartikan orang yang melakukan perjalanan, dan lain sebagainya.
Jika memang dipadupadankan dengan serapan Arab, maka bisa jadi memang benar istilah mudik berarti orang yang pulang ke kampung (udik) halamannya.
Selain istilah mudik yang terindikasi kuat merupakan serapan dari bahasa Arab, Indonesia juga mengenal istilah Murid yang berasal dari kata arooda atau yuriidu berarti orang yang menginginkan sesuatu.
Makna lain
Namun ada juga yang mengatakan ternyata kata mudik sebenarnya merupakan singkatan yang berasal dari Bahasa Jawa yaitu Ngoko. Kata mudik merupakan singkatan dari ‘mulih dilik’ yang artinya adalah pulang sebentar dan tidak ada hubungannya dengan momen lebaran.
Tapi, seiring perkembangan zaman kata mudik telah mengalami pergeseran makna. Mudik dikaitkan dengan kata ‘udik’ yang artinya kampung, desa, dusun, atau daerah yang merupakan lawan kata dari kota. Oleh karena itu, kata mudik diartikan sebagai kegiatan seseorang pulang ke kampung halamannya.
Awal mula tradisi mudik
Tradisi mudik ini sudah ada sejak zaman kerajaan. Para perantau pulang ke kampung halaman untuk membersihkan makam para leluhurnya. Hal ini dilakukan untuk meminta keselamatan dalam mencari rezeki. Namun, istilah mudik lebaran baru berkembang sekitar tahun 1970-an.
Saat itu, Jakarta sebagai ibukota Indonesia menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mengalami perkembangan pesat. Bagi penduduk lain yang berdomisili di daerah, Jakarta menjadi salah satu kota tujuan untuk mengubah nasib. Lebih dari 80% orang datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Mereka yang sudah mendapatkan pekerjaan biasanya hanya mendapatkan libur panjang pada saat lebaran saja. Oleh karena itu, momen lebaran menjadi hal yang sangat ditunggu bagi warga pendatang untuk pulang ke kampungnya.
Demikian ulasan asal muasal kata mudik dan sejarahnya yang kami rangkum dari berbagai sumber. Apapun asalnya yang pasti momen mudik adalah salah satu yang paling ditunggu – tunggu oleh umat muslim khususnya. Semoga mudik anda berjalan dengan aman, lancar dan penuh keberkahan Amin.
Kontributor: Siti Aisy*
Editor: Oki Aryono