Memburu Sakinah dalam Menikah

Memburu Sakinah dalam Menikah

Memburu Sakinah dalam Menikah

Suaramuslim.netTentu kita sudah tidak asing dengan Qs. Ar rum ayat 21 yang hampir dalam setiap undangan pernikahan ayat tersebut selalu dicantumkan. Ya, ayat tersebut menjelaskan salah satu tanda kekuasaan Allah dalam pernikahan. Pernikahan yang disyari’atkan Allah agar terwujud perasaan tenang, tenteram dan damai dalam hati para hamba-Nya.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar-Rum : 21)

Rasa tenang itu bahkan dengan indah digambarkan dengan firman-Nya yang lain, ”Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun pakaian bagi mereka”. (QS. al-Baqarah: 187)

Apa maksud dari ayat tersebut? Menurut Muhammad Nabiel Kadzim, dengan menikah, sepasang suami istri harus bisa saling menutupi, menjaga, merawat, memberi kehangatan, menjadi perhiasan, saling mengganti, menyempurnakan, tolong menolong dalam menanggung beban hidup, bersama-sama dalam merasakan kenikmatan dan sebagainya.

Berpasangannya dua buah jiwa akan membentuk persenyawaan yang saling melengkapi. Inilah titik ajaibnya. Penulis sering melakukan pengamatan atas dua pasangan yang ditakdirkan menyatu dalam ikatan tali pernikahan dan memiliki kehidupan yang harmonis. Ternyata, biasanya mereka memiliki dua karakter yang saling melengkapi.

Dan itulah sebenarnya hakikat sebuah kebersamaan. Dua beda bukanlah potensi peretak, tetapi justru penyatu. Seperti lautan yang menghubungkan dua pulau. Dia bukanlah pemisah, tetapi penyambung. Dengan adanya lautan kita bisa melayarkan kapal-kapal, sehingga penduduk dua pulau itu bisa saling berinteraksi.

Suami istri yang tak pernah berhenti belajar untuk saling memahami karakter pasangannya, yang tak pernah lelah mengkaji agama islam bersama-sama dan terus saling memotivasi untuk terus memburu cinta Allah dalam pernikahan yang mereka lalui. Insyaallah, Allah akan terus menurunkan berkah-Nya, menjadikan hati keduanya senantiasa berada dalam jiwa sakinah baik dalam keadaan suka maupun duka.

Lantas, usai diberikan kesakinahan alias perasaan nyaman, tenteram, bahagia dan tenang, sebagai hadiah dari Allah subhanahu wa ta’ala, Allah menciptakan pula perasaan mawaddah wa rahmah. Wallahu a’lam bishawab.

Kontributor : Santy Nur Fajarviana*
Editor: Oki Aryono

*Pengajar di MIT Bakti Ibu Madiun

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment