TASIKMALAYA (Suaramuslim.net) – Masyarakat Tasikmalaya akan mengadakan acara Mudzakarah Seribu Ulama pada tanggal 5 hingga 7 Agustus 2018 kedepan. Rencananya sebanyak 2000 laskar dari berbagai ormas dipersiapkan mengawal acara ini.
“Untuk pengamanan Mudzakarah, dari internal Majelis Mujahidin kita insyaallah siapkan 600 personel dan dari eksternal sementar yang terdaftar ada 670 personel, dari Tholiban, Jamaah Ansharusy Syariah, Almumtaz dan yang lainnya,” katanya kepada Islamic News Agency (INA), Kantor berita yang diinisiasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Jumat (3/8/2018)
Seperti informasi yang diterima Suaramuslimdotnet, personel keamanan juga dibantu oleh organisasi kepemudaan (OKP) yang ada di Tasikmalaya seperti Pemuda Pancasila, FKPPI, dan lainnya.
“Pada hari H akan ada penambahan personel dari organisasi nasional dan OKP yang ada di Tasikmalaya diantaranya, Pemuda Pancamarga, Pemuda Pancasila, FKPPI, AMS, juga dari kelompok beladiri, Indo Boxing, Boxer dan BKC,” paparnya.
“Jadi sekitar 2000 personel akan disiapkan dalam pengamanan,” sambung Ustaz Asep.
Ustaz Asep menjelaskan, pengamnan akan dibagi menjadi tiga ring. “untuk ring 1 akan diisi oleh internal Laskar Mujahidin, selanjutnya dari luar,” ujarnya.
Terkait kemanan menjelang acara, Ustaz Asep mengakatan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya gangguan atau penolakan terhadap acara tersebut.
Ustaz Asep mengungkapkan, pihaknya bersyukur karena warga sekitar justru bahu membahu membantu panitia untuk menyuskseskan pertemuan akbar ulama tersebut.
“Alhadmulillah, warga sekitar juga siap mendukung acara ini. Seperti ibu-ibu disekitar sini katanya siap membantu untuk daput, dan parkir juga akan dibantu oleh warga sekitar,” ungkapnya.
Mudzakarah Seribu Ulama akan digelar besok, Ahad (5/8/2018) di Gedung Aisyah Jl. Ir. H. Juanda Kota Tasikmalaya. Acara ini merupakan rangkaian acara Kongres Mujahidin ke-5. Sejumlah ulama dan tokoh nasional seperti Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Arifin Ilham, dan Yusril Ihza Mahendra dikabarkan akan menghadiri acara tersebut.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Ahmad Jilul Qurani Farid