Suaramuslim.net – Demam Kiki Challenge baru saja mereda di kalangan netizen Indonesia, kini muncul lagi tantangan baru yang sedang viral yaitu Momo Challenge. Jika Kiki challenge adalah permainan yang menantang netizen untuk menari bersama mobil yang berjalan diiring lagu In My Feeling oleh penyanyi Drake, maka Momo Challenge akan menantang netizen untuk melakukan hal-hal yang mengerikan hingga berujung maut.
Berawal dari grup Facebook, kemudian Youtube, kini Momo Challenge merambah aplikasi WhatsApp. Pemain cukup menyimpan nomor dan mengetikkan pesan kepada Momo, maka Momo akan membalas pesan yang berisi tantangan kepada pemain. Tantangan yang diberikan terindikasi kekerasan baik kepada diri sendiri maupun orang terdekatnya.
Jika pemain menolak melakukan tantangan, maka Momo akan mengancam dengan menyebarkan informasi pribadi pemain yang berhasil Momo retas dari ponsel pemain. Selain itu, Momo juga mengancam dengan mengirimkan gambar-gambar mengerikan yang meneror pemain Momo Challenge.
Momo Challenge diduga telah memakan korban jiwa. Pihak Kepolisian Argentina mengeluarkan peringatan kepada orang tua para remaja agar mengawasi perilaku anaknya setelah gadis berusia 12 tahun melakukan aksi bunuh diri yang diduga kuat disebabkan oleh Momo Challenge. Hal tersebut dikarenakan gadis tersebut merekam segala aktivitasnya hingga berujung menggatungkan diri di sebuah pohon yang terletak di belakang rumahnya.
Nomor ponsel yang digunakan Momo Challenge terindikasi berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Kolombia dan Meksiko. Gambar yang digunakan sebagai profile picture merupakan foto patung wanita burung dengan mata melotot, rambut kusut, dan mulut yang menyeringai seram hingga berbentuk huruf ‘V’. Patung tersebut buatan seniman Jepang, Midori Hayashi yang kini berada di galeri seni di Ginza, Jepang. Hingga saat ini, masih belum diketahui pelaku dan alasan pelaku dibalik fenomena Momo Challenge ini.
Kasus Momo Challenge ini mirip dengan Blue Whale Challenge yang sempat viral di tahun 2017 dan menelan hingga 130 korban jiwa di Rusia. Sayangnya, sebagian besar korban challenge tersebut adalah anak-anak hingga remaja. Blue Whale Challenge mengacu pada perilaku paus biru yang sengaja mendamparkan diri ke pantai dan menyebabkan dirinya mati.
Blue Whale Challenge menantang para pemain untuk melaksanakan 50 tugas yang diberikan selama 50 hari. Tugas tersebut memiliki tingkat kesulitan yang bertahap. Mulai dari menonton film horor, menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.
Dilansir dari laman detik.com (5/8) Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mengimbau agar para orang tua mengawasi putra-putrinya agar tidak mengikuti tantangan viral dan membahayakan. “Kami mengimbau semua orang tua agar mendampingin anak saat bermain. Pastikan anak bermain dengan waktu yang tepat, konten yang positif, dan mampu memilih sesuai dengan tahapan perkembangan anak,” kata Ketua KPAI Susanto.
“Orang tua jangan hanya hadir saat anak menghadapi masalah, tapi harus hadir agar tak muncul masalah. Inilah hal prinsip pengasuhan yang positif,” tambah Susanto.
Penulis: Dinda Sarihati Sutejo*
Editor: Oki Aryono
*Tim Islamic Youth Community Kota Pasuruan