Sunyinya Surga dan Kedengkian Iblis

Sunyinya Surga dan Kedengkian Iblis

Sunyinya Surga dan Kedengkian Iblis

Suaramuslim.net – Kalau kita berbicara tentang surga, kenikmatan terbesar apa yang kiranya terbersit di hati dan pikiran kita? Setiap kita pasti memiliki jawaban yang berbeda, dan sebagaimana kita tahu kenikmatan paling agung yang didambakan oleh orang beriman adalah dapat menatap wajah Allah yang Maha Mulia. Namun ternyata, surga juga akan terasa sunyi tanpa hadirnya pasangan yang akan menemani hari-hari kita.

Mari kita membayangkan kesunyian manusia pertama yang diciptakan Allah swt. Adam as, saat masih seorang diri di surga. Meski saat itu Adam berada di tempat yang penuh keindahan, segala kebutuhan tercukupi, namun apalah artinya jika hanya dinikmati seorang diri? Adam mengitari surga, menikmati keindahannya dengan rasa takjub, namun segalanya terasa lengang.

Temannya di surga, Iblis, telah diusir Allah swt karena mendurhakai-Nya. Allah memerintahkan Iblis agar bersujud kepada Adam, namun Iblis menolak. Ketaatan Iblis yang telah sekian lama mengurat akar itu hilang seketika oleh api kedengkian dan kejumawaan. Ya, sebelum durhaka, Iblis adalah hamba yang shalih. Dia beribadah bersama malaikat. Tetapi, ketika Allah menyuruhnya untuk bersujud kepada Adam, Iblis menolak.

Setelah lelah berjalan-jalan sendirian mengitari surga, Adam pun tertidur lelap. Betapa terkejutnya Adam ketika membuka mata, tiba-tiba dia melihat sesosok makhluk jelita sudah ada di sampingnya.

Lalu terbitlah rasa cinta di hati Adam kepada perempuan itu, Hawa namanya. Dan, wahai insan yang tengah dimabuk cinta, jika saat ini Anda tengah merasakan pendar-pendar cinta kepada sang tambatan hati, begitulah rasa yang berkecamuk di benak Adam. Singkat kata, Adam dan Hawa pun merasakan kebahagiaan tiada tara. Mereka adalah sepasang kekasih yang memadu cinta dalam naungan-Nya. Bulan madu mereka adalah taman sura yang keindahannya tanpa bandingan. Kisah cinta yang sempurna.

Tapi tunggu! Ternyata tengah ada yang mengawasi mereka dari kejauhan dengan dengki. Bahkan, seorang Adam dan Hawa pun ternyata memiliki para pendengki yang tak menginginkan kisah cintanya melenggang abadi. Iblis yang telah diusir dari surga bersumpah akan membawa keturunan Adam dan Hawa. Iblis, melalui utusannya berupa seekor ular, menyelusupkan rayuannya ke telinga Hawa. Ya, Anda tahu semua kisah ini. Hawa pun terjerat rayuan Iblis dengan memakan buah terlarang yang membuat Allah murka, dan mereka pun diusir dari surga.

Mereka terpisah ribuan kilometer. Ada beragam riwayat yang berbeda-beda tentang tempat diturunkannya Adam, Hawa, dan juga Iblis yang lebih dulu diusir dari surga. Ada yag mengatakan Adam turun di India, Hawa di Jeddah, sedangkan Iblis di Dastamaisan, dekat Bashrah.

Namun, riwayat yang kuat menyebutkan bahwa Adam dan Hawa akhirnya bertemu di Jabal Rahmah di kota Makkah. Lantas, mereka pun memiliki putra-putri. Qabil dan saudara kembarnya, seorang perempuan. Menyusul kemudian adik mereka, Habil dan saudara kembarnya, juga perempuan.

Dan sebagaimana kita semua tahu kelanjutan cerita tersebut, anak cucu adam pun tak pernah luput dari kedengkian dan bisikan iblis. Hingga puncaknya akan terjadi pembunuhan antara Qabil dan Habil lantaran tidak menerima perjodohan yang telah ditetapkan Allah. begitulah sahabat, Iblis tak henti-hentinya mengintai kita di mana pun berada.

Rasa dengkinya tak pernah hilang hingga akhir zaman nanti. Rasa dengki yang ia bawa untuk terus menjerumuskan sebanyak-banyaknya anak keturunan Adam ke jurang neraka. Maka mari senantiasa berlindung kepada Allah, agar Agar Allah menjaga diri kita, keluarga kita serta anak keturunan kita dari godaan iblis yang terkutuk. Sehingga kelak kita tak merasa kesunyian dan Allah meridhoi kita sekeluarga untuk menjadi penghuni surga-Nya. Wallahu a’lam bishawab.

Kontributor: Arin SM
Editor: Oki Aryono

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment