JAKARTA (Suaramuslim.net) – Deklarasi gerakan #2019GantiPresiden terus menerus dipersekusi di berbagai daerah. Persekusi yang terakhir terjadi pada hari minggu (27/8) di Pekanbaru dan Surabaya.
Sekelompok massa yang sebagian besar terdiri dari laki-laki mendatangi kelompok relawan gerakan #2019gantipresiden dan meminta mereka untuk menghentikan kegiatan tersebut.
Melihat ini, relawan gerakan #2019GantiPresiden berencana mengadukan persekusi yang mereka alami ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Selasa (28/8).
“Besok mau ke DPR RI, ke komisi III DPR dan mau menemui wakil ketua DPR RI mau mengadukan persoalan ini, ” Ujar Salah satu Inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mustofa Nahrawardaya kepada suaramuslim.net, Senin (27/8).
Mesti tak menyebut nama wakil ketua DPR RI yang akan ditemui, Mustofa mengaakan bahwa gerakan mereka sah secara konstitusi dan undang-undang pemilu.
“karena kegiatan 2019 ganti presiden ini gak ada kaitannya dengan sandiaga Uno gak ada kaitannya prabowo” Tambahnya lagi.
“Pokoknya niatnya adalah presiden harus ganti di 2019” Tegasnya.
Karena menurut Mustofa, gerakan #2019GantiPresiden sudah ada sejak sebelum adanya pemilu dan penetapan capres-cawapres yang mengusung dua calon yakni pasangan Joko Widodo- KH Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Teguh Imami