Sajian Renyah dari Kulit Sapi

Sajian Renyah dari Kulit Sapi

Ketika Tradisi Menjadi Musuh Agama
Sapi, padang rumput

Suaramuslim.net – Saat perayaan Idul Adha lalu, saya sempat menyaksikan langsung proses pemotongan hewan kurban yang dilakukan di halaman masjid dekat lokasi rumah. Entah mengapa pandangan saya tertuju pada deretan karung besar yang berisi lembaran kulit hewan kurban yang sudah disayat. kira-kira apa yang akan dilakukan oleh panitia terhadap belasan karung itu?

Rupanya kulit sapi dan hewan kambing itu biasanya dijual ke pihak pengepul untuk dijadikan bahan kerajinan seperti tas, sepatu, jaket, dan sabuk. Ada juga yang mengolahnya menjadi makanan bernilai jual tinggi, contohnya kerupuk kulit. Kerupuk rambak atau biasa disebut krecek ini begitu diminati oleh masyarakat.

Tak heran jika harga satu kilo kerupuk rambak bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Ini disebabkan selain karena mahalnya harga bahan baku, juga proses pembuatannya yang cukup rumit. Untuk peralatan masak yang perlu disediakan diantaranya oven, pisau tajam, wajan untuk penggorengan, serta area penjemuran. Apa dan bagaimana cara membuat kerupuk rambak, simak ulasannya:

Bahan-bahan:

1 kg kulit sapi
Air kapur secukupnya
Minyak goreng
15 siung bawang putih
2 sendok makan gula pasir
3 sendok makan garam

Cara memasak:
  1. Cuci bersih kulit sapi, lalu rendam dalam air kapur selama kurang lebih dua hari sambil membersihkan bulu-bulunya dengan pisau.
  2. Proses berikutnya adalah menjemur kulit sapi di bawah sinar matahari. Setelah benar-benar kering, potong kulit sapi berukuran panjang atau sesuai selera.
  3. Rebus potongan kulit sapi bersamaan dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Setelah kulit sapi masak, angkat dan tiriskan. Kemudian dijemur lagi hingga mengering.
  4. Langkah berikutnya adalah penggorengan tahap awal. Goreng kulit sapi dengan suhu sedang dan api kecil. Masak hingga kulit sapi agar mekar, lalu segera angkat dan tiriskan.
  5. Terakhir adalah penggorengan tahap kedua. Goreng kembali kerupuk rambak dengan minyak panas atau api besar agar kerupuk rambak benar-benar mekar. Proses penggorengan dilakukan dua kali dengan maksud agar rasa kerupuk rambak lebih renyah saat dimakan. Jika sudah matang, angkat dan biarkan hingga dingin.
  6. Setelah dingin, kerupuk rambak bisa disimpan ke dalam toples dan ditutup rapat

Bagaimana, cukup rumit bukan? Tapi tidak masalah, Anda bisa mencoba membuat kerupuk rambak saat waktu senggang. Jika berhasil, Anda pun bisa berpikir untuk berjualan kerupuk rambak yang masih mentah alias belum digoreng lho.

Kontributor: Siti Aisah
Editor: Oki Aryono

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment