Suaramuslim.net – Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. Shalat tahajud termasuk shalat sunnat mu’akad (shalat yang dikuatkan oleh syara’). Shalat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.
“Dan pada sebagian malam hari, sembahyang tahajudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji.” (Q.S. Al-Isra’ 17:79)
Dalam ayat Al Quran di atas, telah jelas bahwa Allah memerintahkan kita untuk melaksanakan shalat tahajud di sepertiga malam terakhir. Bagi sebagian orang, bangun di saat lagi nyenyak-nyenyaknya tidur memang sangat sulit dilakukan. Memang awalnya kita harus memaksakan diri untuk melaksanakan shalat tahajud, tapi lama kelamaan paksaan itu akan menjadi kebiasaan atau bahkan akan menjadi hobi. Untuk itu, yuk kita simak penjelasan tentang shalat tahajud di bawah ini agar ibadah kita sempurna.
- Keistimewaan Shalat Tahajud
Shalat tahajud dapat mendatangkan kesehatan, menghapus dosa, menghindarkannya dari kesepian di alam kubur, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga. Selain itu, shalat tahajud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, yaitu diberi keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, dan berjalan di atas shirat bagaikan kilat.
- Rukun Shalat Tahajud
Shalat tahajud memiliki 13 rukun yang wajib diikuti, karena rukun ini adalah syarat sahnya shalat. Berikut rukun shalat tahajud :
- Niat
- Berdiri (bagi yang mampu)
- Takbiratul ihram
- Membaca surat Al Fatihah pada tiap rakaat
- Rukuk
- Tuma’ninah
- Iktidal setelah rukuk dengan tuma’ninah
- Sujud dua kali dengan tuma’ninah
- Duduk antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Duduk dan membaca tasyahud akhir
- Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir
- Membaca salam
- Tertib
- Doa Setelah Shalat Tahajud
“Allahumma lakal hamdu anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu anta qoyyimussamaawaati wal ardhi wa man fihinna. Walakal hamdu anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna walakal hamdu anta mulkussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna walakal hamdu anta mulikussamaawaati wal ardhi walakal hamdu, antal haqqu wa wa’dukal haqqu, wa qoulukal haqqu, wa liqoo ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaaru haqqun wannabiyyuuna haqqun, wa muhammadun haqqun, wassaa’atu haqqun. Allahumma laka aslamtu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wabika aamantu. Wa ilaika aanabtu. Wabika khooshomtu. Wa ilaika haakamtu. Faghfirliiy maa qoddamtu wa maa akhkhortu. Wa maa asrortu wa maa a’ lantu. Antal muqoddimu wa antal mu akhkhiru. Laa ilaa ha illaa anta anta ilaahii laa ilaaha illaa anta wa laa haula wa laa quwwata illa billaahi“.
Artinya :
“Ya Allah, bagimu segala puji. Engkau-lah (Allah) penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagimulah segala puji, Engkau (Allah) Raja penguasa langit dan bumi. Bagimu-lah (Allah) segala puji, pemancar cahaya langit dan bumi. Bagimu-lah (Allah) segala puji, Engkau-lah (Allah) yang hak dan janjimu adalah benar dan perjumpaanmu itu adalah hak dan firmanmu adalah benar, dan surga adalah hak dan Neraka adalah hak dan Nabi – Nabi itu hak benar dan Nabi Muhammad adalah benar, dan saat hari kiamat itu benar. Ya Allah kepadamulah kami berserah diri (bertawakal) kepada Engkau jualah kami kembali dan kepadamulah kami rindu dan kepada engkaulah kami berhukum. Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan yang sebelumnya baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Tuhan yang terakhir, Tiada Tuhan melainkan Engkau Allah Rabbil Alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah.”
Itulah penjelasan tentang shalat tahajud. Semoga dengan tulisan ini kita bisa memperbaiki kualitas keimanan kita dengan melaksanakan shalat tahajud. Mari budayakan shalat tahajud dengan istiqomah agar hidup menjadi berkah.
Kontributor: Anggun Hapsari
Editor: Oki Aryono