Suaramuslim.net – Air adalah ciptaan Allah paling vital dalam kaitan dengan manusia. Meski tidak bisa berdiri sendiri untuk dikatakan bisa bermanfaat. Setelah lewat tenggorokan bisa disebut manfaat. Salah satu contohnya.
Sehari tidak minum bisa dehidrasi. Tiga hari tidak minum bisa mati. Dan tanaman tidak ada air, jangan harap ada keindahan daun apalagi bunga.
Begitu penting bernama air, sangat pengaruh kepada karakter sebuah daerah. Daerah langka air cenderung keras penduduknya. Namun bukan waktunya dan tempat untuk membahas tersebut.
Sedekah air di kala kekeringan begitu berharga. Setara dengan emas yang dibutuhkan di kala krisis. Harga bisa berkali lipat. Manusia ketika kehausan akan mengalami keterdesakan terhadap air. Pada kondisi seperti ini, jika dia membagikan jatah air yang hendak diminum, nilai air itu yang menyebabkan posisinya setara dengan emas.
Begitu berharga air, Allah menggambarkan dalam sebuah ayat, “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya,….” (QS Az Zumar: 39)
Air menumbuhkan tanaman. Air memberikan kehidupan lebih panjang kepada binatang. Apalagi manusia, membutuhkan lebih banyak air.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Suatu saat ada seekor anjing yang berputar-putar di sekitar sumur yang hampir mati karena kehausan. Kemudian, ada seorang pelacur dari Bani Israil yang melihat anjing itu, lalu ia melepas sepatunya dan mengambilkan air untuk anjing itu, dan ia pun meminumkannya kepada anjing itu. Maka, diampunilah dosa orang itu lantaran perbuatannya itu.”
Pelacur tersebut tidak dilihat dari perbuatan melacurnya oleh Allah. Dia telah berbuat besar kepada anjing. Di saat anjing itu butuh dengan air. Kebutuhan diri dengan air dan terancam dengan kematian, dia lewatkan untuk menolong anjing tersebut.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Suatu saat ada seorang laki-laki berjalan dan di tengah-tengah perjalanan ia mengalami kehausan. Kemudian, ia mendapatkan sebuah sumur, lalu turun ke dalamnya dan minum darinya. Lantas ia keluar dan tiba-tiba ada seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya menjilat-jilat tanah karena kehausan, lalu orang itu berkata, ‘Anjing ini benar-benar telah kehausan seperti saya tadi juga kehausan. Ia pun turun ke sumur lagi dan mengisi sepatunya dengan air sampai penuh. Kemudian, ia menggigit sepatunya sehingga ia naik ke atas dan memberi minum anjing itu. Allah pun memuji perbuatan orang itu dan mengampuni dosanya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kalau kita menolong binatang juga mendapatkan pahala?” Beliau menjawab, “Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa yang segar itu mendatangkan pahala.”
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dikatakan, “Kemudian Allah memuji perbuatan orang itu dan memberi ampunan kepadanya serta memasukkannya ke dalam surga.” (Muttafaq ‘Alaih).
Keheranan sahabat yang bertanya apakah memberi manfaat jika menolong binatang. Apalagi kepada anjing yang dianggap binatang. Rasulullah menyamakan dengan manusia. Dengan kias limpa yang segar.
Terakhir sebagai penutup, dalam suatu kesempatan, Saad bin Ubadah radhiallahu ‘anhu. bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air (sedekah air).” (Shahih Abu Daud)
Demikian dalam hadits lainnya. Dari Anas, “Sesungguhnya Sa’id Ubadah datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu ia berkata, ” Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, tetapi beliau tidak memberiku wasiat. Apakah bermanfaat bagi dirinya kalau aku mengeluarkan sedekah atas namanya?” Nabi bersabda, “ Ya. Dan hendaklah engkau memberikan sedekah dengan air (sedekah air).” (HR Thabrani)
Kontributor: Muslih Marju
Editor: Oki Aryono