BANDUNG (Suaramuslim.net) – Muncul petisi di situs change.org “Kami Bersama Maimon Herawati” (12/12/18) sebagai wujud dukungan kepada dosen Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, itu sebagai pejuang penyelamat generasi muda bangsa.
“Sebagai seorang emak-emak, Teh Imun (Maimon Herawati) kerap mewakili jeritan para emak-emak lainnya, akan segala bentuk gempuran yang mengarah kepada potensi dekadensi moral generasi muda. Kebanyakan perjuangan itu dilakukan lewat literasi berupa postingan tulisan di medsos dan sejenisnya serta di ruang seminar dan diskusi,” tulis petisi itu.
“Maimon Herawati adalah representasi dari yang sering diistilahkan dengan “The Power of Emak-emak”. Iya, ia seorang emak-emak dari sejumlah anak-anaknya”, lanjut Irfan Abdul Gani yang membuat petisi tersebut.
Menurut Irfan, selain sebagai pengajar ilmu jurnalistik di Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Teh Imun juga seorang aktivis pegiat literasi berkonten Islami, dan sosok aktivis Muslimah yang gigih memperjuangkan pembebasan Masjidil Al Aqsha dan kemerdekaan Palestina.
Sejak dibuat Rabu (12/12/2018) dan sampai Jumat (13/12/2018) pagi ini, tanda tangan petisi sudah lebih dari 10 ribu orang.
“Saya mendukung Bunda Maimon dalam menjaga generasi muda dari polusi yang merusak,” kata Astuti Kusumorini dalam tulisannya di petisi itu.
“Teh Imun adalah sosok guru dan kakak bagi saya. Banyak hal yang saya pelajari baik dari tulisan-tulisan beliau atau pun saat bersua langsung. Teh Imun mengajari kita bahwa sebuah kebaikan pantas diperjuangkan. Ujian dan cacian pasti hadir, tapi itulah yang membuktikan bahwa apa yang kita dukung adalah sebuah kebenaran. Bukankah di akhir zaman ini, memegang teguh kebenaran layaknya memegang bara api?” Tulis Shofuro Shobiroh dalam dukungannya di petisi.
“Maimon bertindak benar sesuai UU penyiaran”, cuit Zul Hendri.
“Teh imun menyuarakan kegelisahan “emak emak” yang peduli masa depan generasi kita dan yang teh Imun lakukan ini membuka keberanian orang lain untuk melaporkan tayangan-tayangan yang tidak baik lainnya”, tulis Arindra Puteri.
Maimon mendapat bully-an, bahkan cemoohan, sampai intimidasi lewat alat komunikasi, setelah ia berhasil mendesak Komisi Penyiaran Indonesia untuk menghentikan seluruh iklan Shopee yang menampilkan girlband asal Korea Selatan, Blackpink, di sejumlah layar kaca televisi.
Tak hanya itu, akun media sosial jenis aplikasi Instagram Maimon dihapus, dan akun Facebooknya juga di-suspend.
Melalui petisi “Hentikan Iklan Blackpink Shopee”, Maimon menganggap, iklan Shopee yang menggunakan grup Korea Selatan, Blackpink ini, sering diputar pada program anak-anak. Satu film anak-anak bahkan memuat iklan ini setiap beberapa menit seperti film Tayo di RTV, Jumat (7/12).
“Apa pesan yang hendak dijajalkan pada jiwa-jiwa yang masih putih itu? Bahwa mengangkat baju tinggi-tinggi dengan lirikan menggoda akan membawa mereka mendunia? Bahwa objektifikasi tubuh perempuan sah saja?” tegas Maimon.
Editor: Muhammad Nashir