Pemerintah Australia Bahas Pemindahan Kedutaan di Israel ke Yerusalem

Pemerintah Australia Bahas Pemindahan Kedutaan di Israel ke Yerusalem

Pemerintah Australia Bahas Pemindahan Kedutaan di Israel ke Yerusalem
Masjid Al Aqsha yang berada di Yerusalem (Foto: Ist)

SIDNEY (Suaramuslim.net) – Pemerintah Australia pada hari Selasa (11/12) menggelar rapat untuk membahas apakah akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dua sumber yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan, keputusan tersebut akan mengubah kebijakan Australia selama puluhan tahun serta akan membuat marah negara-negara tetangga di Asia.

“Kabinet bertemu hari ini dan isu pemindahan kedutaan Israel telah dibahas. Keputusannya masih menunggu”, kata salah satu sumber yang menolak untuk ditampilkan dengan alasan tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Perdana Menteri Scott Morrison pada bulan Oktober mengatakan dia “terbuka” untuk memindahkan kedutaan ke Yerusalem, mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Amerika Serikat membuka kedutaan baru di Yerusalem pada bulan Mei 2018. Sebuah langkah yang membuat marah orang-orang Palestina, dunia Arab dan sekutu Barat.

Surat kabar The Australian melaporkan beberapa anggota kabinet senior condong ke arah pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, namun tidak melanjutkan ke arah pemindahan.

Status Yerusalem adalah hambatan utama bagi kesepakatan damai antara Israel dan Palestina. Israel menganggap semua kota, termasuk sektor timur yang dianeksasi setelah perang 1967, sebagai ibu kotanya.

Negara Muslim Terbesar Indonesia Kemungkinan Marah

Surat kabar Australia mengatakan keputusan bisa diumumkan minggu ini. Dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, PM Morrison berharap agar kubu konservatif akan senang tetapi kemungkinan akan terjadi kemarahan negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Isu Palestina sensitif di Indonesia yang telah menolak untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Australia sampai ada ketegasan rencananya terhadap Israel.

Pemerintah Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kota negara yang abadi dan tak terpisahkan. Orang-orang Palestina merasa sama kuatnya, mengatakan bahwa Jerusalem Timur harus menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.

Sumber: Reuters
Penerjemah: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment