SURABAYA (Suaramuslim.net) – Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang menimpa masyarakat muslim di Uighur-Tiongkok, memunculkan respons dari kalangan masyarakat Indonesia. Di Surabaya Jawa Timur, sejumlah ormas Islam akan melangsungkan aksi di depan Konjen RRT pada hari Jumat 28 Desember 2018.
Dari edaran undangan yang diterima Suaramuslimdotnet, setidaknya ada dua perkumpulan besar yang menyebarkan rilisnya untuk seruan aksi. Pertama, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya dan GUIB (Gerakan Umat Islam Bersatu) Jatim. Keduanya akan berkumpul bersama ormas-ormas lainnya dan melakukan aksi bersama.
Aksi yang rencananya dilakukan hari Jumat ini akan dimulai salat Jumat di masjid TVRI Jatim kemudian berlanjut aksi di depan Konjen RRT untuk menuntut keadilan dan respons dari Konjen Tiongkok di Surabaya atas apa yang dialami muslim Uighur.
Aksi ini dilakukan karena mediasi yang diinisiasi oleh GUIB bersama Konjen RRT Suabaya pada Kamis (20/12/18) berakhir buntu (deadlock) dan diskusi tidak bisa dilanjut.
Sebelumnya pada pekan lalu, 15 perwakilan Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim yang diterima oleh 5 perwakilan Konjen RRT untuk menyampaikan sikap terkait muslim Uighur, Kamis (20/12/18) selama 3 jam berakhir deadlock (buntu). Menanggapi hal ini, GUIB Jatim menyebut mereka akan melakukan aksi besar-besaran di Konjen RRT apabila dalam satu pekan tidak ada reaksi dari pihak konsulat.
“Kami akan adakan aksi besar-besaran pekan depan bila dalam satu pekan ini tidak ada reaksi apa pun atas penindasan yang diterima muslim Uighur,” ujar Sekjen GUIB Jatim Ustaz Yunus kepada wartawan, Kamis pekan lalu (20/12).
Menurut Yunus poin-poin saat mediasi sudah dibaca pihak Konjen, namun hanya difoto hasilnya, pihak konsulat tidak mau membawanya, kemungkinan besar hal itu ditolak.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir