SURABAYA (Suaramuslim.net) – Sekitar lima puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) berkunjung ke Radio Suara Muslim Surabaya untuk bersilaturahmi sekaligus belajar bersama di ruang selasar Radio Suara Muslim, Kamis (3/1/19). Dalam kunjungan tersebut, kedua lembaga banyak membahas peran media di era industri 4.0.
“Kami di sini belajar tentang pengelolaan Radio Suara Muslim Surabaya dalam menghadapi peran media di era industri 4.0 mengingat perubahan media sekarang sangat cepat sekali,” ujar Mashud, Kaprodi S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam (Dakwah).
Dalam kunjungannya ini, Mashud membawa serta 50 mahasiswanya yang terdiri dari semester 5 dan 7.
“50 mahasiswa yang kami bawa untuk belajar pengelolaan radio seperti apa. Di era digital ini radio kebanyakan sudah ditinggalkan, kami ingin belajar bagaimana caranya radio bisa eksis,” tambahnya.
Direktur Program Radio Suara Muslim Surabaya, Abdul Kohar mengatakan bahwa banyak media terutama radio yang berbasis Islam ditinggalkan orang. Pihaknya ingin mengubah hal tersebut.
“Alhamdulillah radio Suara Muslim sudah melampaui hal tersebut,” ucap Kohar.
Berdasarkan riset terbaru lembaga survey Nielsen tahun 2018, Radio Suara Muslim Surabaya berada di peringkat 5 besar radio yang pendengarnya paling banyak di wilayah Gerbangkertasusilapas (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Pasuruan).
Radio, lanjutnya, dalam menghadapi era industri 4.0 ini harus mampu bersaing di pasar, apalagi selaku media dakwah.
“Strategi radio dalam menghadapi era 4.0. Radio ini sisi positifnya tetap memiliki keunikan dibanding dengan media lain, yakni kedekatan antara penyiar dan narasumber, dan inilah yang kami jaga,” tuturnya.
“Pengguna radio melalui internet semakin meningkat, maka radio harus mengembangkan akses bagi pendengar di online juga,” pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir