JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pasca 7 hari longsor yang terjadi di Sukabumi memasuki babak baru, tim SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian korban longsor. Hal ini disampaikan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis media, Ahad (6/1/19).
Menurutnya, hingga Ahad (6/1) pagi, dari 100 orang terdampak longsor, tim SAR gabungan telah menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal dunia, 2 orang hilang dan masih dalam pencarian, dan 3 orang luka.
“Dari 3 orang luka tersebut 1 orang luka berat masih dirawat di RS Pelabuhan Ratu dan 2 orang sudah diperbolehkan pulang. 31 korban meninggal dunia semuanya sudah berhasil teridentifikasi oleh petugas medis,” tuturnya
Ia juga menegaskan bahwa daerah di Kabupaten Sukabumi banyak yang rawan longsor. Kondisi topografi perbukitan dengan batuan penyusun yang porus, gembur dan lepas menyebabkan mudah longsor.
“Banyaknya penduduk yang tinggal di daerah rawan longsor juga menyebabkan tingkat risiko longsor tinggi,” ulasnya.
Selama 10 tahun terakhir, kata dia, telah terjadi 132 kali longsor di Sukabumi dengan beberapa kejadian di antaranya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Misal longsor di Kecamatan Cireunghas pada 28/3/2015 menyebabkan 12 orang meninggal dunia, 293 orang terdampak, dan 11 rumah rusak.
Sutopo menyebutkan bahwa mitigasi longsor masih memerlukan banyak perhatian. Baik mitigasi struktural seperti penguatan tebing, pemasangan sistem peringatan dini longsor, penghijauan dan lainnya, juga mitigasi non struktural seperti pemetaan, sosialisasi, tata ruang, pendidikan kebencanaan, gladi dan lainnya.
“Sebab, puncak musim penghujan sebagian besar wilayah Indonesia adalah Januari hingga Februari. Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya,” pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir