Suaramuslim.net – Maraknya pacaran yang berujung seks bebas dan hamil pranikah membuat sejumlah kalangan untuk mencari solusi. Salah satu solusi adalah praktik taaruf. Apa arti taaruf? Taaruf dari bahasa Arab artinya perkenalan. Istilah ini bisa dipakai dalam umumnya pergaulan pertemanan atau persahabatan. Namun kemudian istilah taaruf ini menyempit yang maknanya sebuah usaha penjajakan untuk saling mengenal di antara dua pasang manusia pria dan wanita untuk menuju jenjang pernikahan dan mencari jodoh.
Dalam ajaran Islam, hubungan seks hanya boleh dengan cara menikah. Tidak ada cara lain. Karena itu, taaruf adalah solusi menuju proses pernikahan. Karena pacaran akan menjerumuskan muda mudi kepada perbuatan dosa dan asusila. Pecaran hanya membuat kedua sejoli dimabuk syahwat, bukan malah menjaga diri agar tetap suci hingga akad nikah nantinya. Dalam konteks ini, apa arti taaruf?
Istilah ini awalnya ini dipakai untuk proses berkenalan antara pria muslim dan muslimah untuk saling kenal yang ditemani seorang pendamping, bisa kerabat si wanita atau kerabat pria. Atau bisa juga pendamping itu adalah seorang ustadz atau tokoh agama yang membina kedua kandidat itu yang berusaha mencari jodoh itu.
Istilah taaruf digunakan sebagai antitesisatau lawannya pacaran. Lazimnya pacaran, pria dan wanita berduaan kemana saja mereka suka padahal belum ada ikatan penikahan di antara dua sejoli ini. Ada yang sekadar makan berdua di café, jalan-jalan di mal, nonton bioskop, berboncengan di motor, berduaan di mobil, dll. Jika dua sejoli bukan mahram sedang berduaan, maka ketiganya pasti syetan. Dia menggoda keduanya untuk terus berbuat lebih jauh melanggar batas kebolehan. Seperti halnya dia menggoda bapak dan ibu manusia dulu di surga.
Bahkan pacaran masa kini lebih mesra daripada pasangan suami istri (pasutri). Ada saling bergandengan tangan, berpelukan, berciuman dan bahkan naudzubillah hubungan seksual. Praktik pacaran seperti ini adalah perbuatan zina dan dosa besar di dalam pandangan Islam.
Islam telah memberi peringatan jauh sebelum terjadinya perbuatan zina yang disebut pacaran. Allah menggunakan kalimat jangan dekati zina. Jika mendekati saja sudah dilarang, apalagi melakukannya. Setiap perbuatan yang mengarah kepada zina harus ditutup. Karena nafsu manusia selalu mengajak kepada keburukan. Maka zina merupakan jalan yang paling buruk. Bagaimanakah rumah tangga bisa mencapai sakinah jika diawali dengan perbuatan dosa (baca pacaran).
Maka taaruf dipraktikkan untuk menjadi cara terhormat bagi muslim dan muslimah dalam menggapai keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Mari kita lihat apa beda taaruf dan pacaran.
Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan – KHUSUSNYA TERKAIT JODOH. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.
Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada kaum Muslim : yang hidup dan yang mati, di dunia dan di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
PEMBUKA :
اشهد ان لا إله إلا الله وأشهد ان محمد رسول الل
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
SHALAWAT
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِىْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
اللهم صل و سلم و بارك على سيدنا محمد و إخوانه من الانبياء والمرسلين
وأزواجهم والهم و ذريتهم واصحابهم وامتهم أجمعين
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.
Ya Allaah, berilah shalawat serta keselamatan dan keberkahan, untuk junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad SAW dan saudara-saudaranya dari para Nabi dan Rasul, dan istri-istri mereka semua, keluarga mereka, turunan-turunan mereka, dan sahabat-sahabat dari semua Nabi dan Rasul, termasuk Sahabat-Sahabatnya Nabi Muhammad semua dan semua yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW.
RAGAM DOA
اللَّهُمَّ اِنَّا
نَسْئَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ
اللَّهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ الْجَنَّةَ
وَ نعوذبك
بِكَ مِنَ النَّارِ
Allaahumma innaa nas-aluka bi-anna lakal hamda, laa ilaha illa anta al-mannaan badii’us samaawaati wal ardhi, yaa dzal jalaali wal ikram, yaa hayyu yaa qayyum. Allaahumma innaa nas-alukal jannata wa na’uudzubika minannaar.
Ya Allaah, aku meminta pada-Mu karena segala puji hanya untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Banyak Memberi Karunia, Yang Menciptakan langit dan bumi, Wahai Allaah yang Maha Mulia dan Penuh Kemuliaan, Ya Hayyu Ya Qayyum –Yang Maha Hidup dan Tidak Bergantung pada Makhluk-Nya.Ya Allaah, aku memohon kepada Engkau surga, dan berlindung kepada Engkau dari neraka
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
ALLAAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU. LAA TA’KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASYFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA’LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN ‘ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI’A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL ‘ALIYYUL AZHIIM.
Allaah, tidak ada Tuhan (yang berhak atau boleh disembah), melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur. Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allaah tanpa izin-Nya.
Sesungguhnya Allaah mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allaah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allaah meliputi langit dan bumi. Dan Allaah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allaah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Surat Al-Baqarah ayat 255).
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
Ya Allaah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang
رَبِّ إِنِّيْ لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرِ فَقِيْرٌ
RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
Yaa Rabb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku. (QS al-Qashshash 24)
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa.
Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil.
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf: 15).
اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَصِحَّةً فِى الْبَدَنِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
Allaahumma innaa nas-aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal aakhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa shihhatan fil badani wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, dunia, akhirat, ke’afiyatan jasmani, kesehatan badan, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.
اللَّهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدِّيْنِ وَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
ALLAHUMMA INNAA NAS-ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYAH FID DIINI WAD DUN-YA WAL AAKHIRAH.
Ya Allaah aku berharap kemaafan dan himpunan kebaikan dalam agama, dunia dan akhirat.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu akhir yang baik dan berlindung dari akhir yang buruk.
اللهم إنا نسئلك رضاك والجنة
ونعوذبك من سخطك والنار
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhathika wannaar.
Ya Allaah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.
Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, wujudkanlah niat kami, rahasiakanlah cela kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami serta kabulkanlah doa kami. Sekarang dan selamanya.
اللَّهُمَّ اِنَّا
نَسْئَلُكَ إِيْمَانًا لَا يَرْتَدُّ وَنَعِيْمًا لَا يَنْفَدُ وَقُرَّةُ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ وَمُرَافَقَةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَعْلَى جنة الْخُلْدِ
Allaahumma innaa nas-aluka iimaanan laa yartaddu wa na’iiman laa yanfadu wa qurrata ‘ainin laa tanqathi’u wa muraafaqata nabiyyika Muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallam fii a’laa jannati khuldi.
Ya Allaah, aku memohon kepada-Mu keimanan yang tidak pernah berbalik kepada kekufuran; kenikmatan yang tidak pernah habis; cindera mata kebahagiaan yang tiada berakhir dan kenikmatan untuk dapat mendampingi Nabi Muhammad SAW di dalam surga yang paling tinggi nan kekal abadi. (Imam Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Nasha’ihul ‘Ibad).
Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrina Wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fii haa ma’asyunaa. Wa ashlih lanaa aakhiratanal latii ilaihaa ma’aadunaa. Waj’alil hayaata ziyadatan lanaa fii kulli khairin. Waj’alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin
Ya Allaah, perbaikilah agama kami karena itulah pedoman untuk urusan kami, Dan perbaikilah dunia kami karena itulah kehidupan kami. Dan perbaikilah akhirat kami karena itulah tujuan kami. Jadikanlah hidup kami sebagai tambahan kebajikan. Jadikanlah mati kami sebagi istirahat dari segala keburukan.
Ya Allaah, curahkanlah rezeki kepada kami. Jika di langit, turunkanlah. Jika di bumi, keluarkanlah. Jika sulit, permudahkanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Jika dekat, satukanlah. Jika sedikit, banyakkanlah. Jika haram, sucikanlah sekaligus halalkanlah. Sekarang dan selamanya.
Ya Allaah. Berilah kami kesehatan yang prima, kekuasaan yang menjaga, kekayaan yang berlipat ganda, pasangan yang sempurna dan keturunan yang berguna. Sekarang dan selamanya.
YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA TERBAIK-MU – ASMAA ALLAAH AL-HUSNA – NAMA DAN GELAR SAYYIDINAA WA NABIYYINAA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHAHBIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BARAKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA BAGI KAMI, KELUARGA KAMI DAN UMAT SEAGAMA KAMI. SEKARANG DAN SELAMANYA.
DOA MOHON JODOH (UMUM) :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَا جِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
Rabbanaa hablanaa min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yunin waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa.
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS al-Furqan 74)
رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَ أَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ
RABBI LAA TADZARNII FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.
Ya Allaah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik-baik dzat yang mewarisi. (QS. Al-Anbiya-i’: 89).
رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ
Rabbanaa waj’alnaa muslimaini laka wa min dzurriyyatinaa ummatam muslimatal laka.
Ya Tuhan, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada-Mu, dan jadikanlah pula keturunan kami umat yang tunduk patuh kepada-Mu.
Ya Allaah, aku mohon cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku di dunia dan akhirat kelak. Dengarkanlah rintihan hamba-Mu yang dhaif ini. Jangan Engkau biarkan aku sendirian di dunia ini maupun di akhirat kelak. Sebab itu menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran. Maka, karuniakanlah aku seorang pasangan yang beriman, supaya aku dan dia dapat membina kebahagiaan / kebajikan hidup ke jalan yang Engkau ridhai. Dan karuniakanlah padaku keturunan yang shaalih.
Ya Allaah. Jika pendampingku telah Engkau ciptakan, segera gerakanlah hatinya untuk menujuku, segera pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan untuk menuju ridha-Mu. Karena Engkaulah yang berhak atas hati hamba-hamba-Mu. Dan Engkau jua yang kuasa membolak -balikannya.
Ya Allaah bila dia jauh, segera dekatkanlah, segera eratkan hati kami dalam ikatan karena-Mu, segeralah tautkan hatiku dengan hatinya yang sama-sama mengharap dan mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu.
Ya Allaah, Yang Maha Pecinta Pemilik Cinta Sejati. Jika cintaku kau ciptakan untuk dia, segeralah tabahkan hatinya, segeralah teguhkan imannya, segeralah tegarkan penantiannya.
Ya Allaah, Sang Pemilik Hati. Jika hatiku Engkau ciptakan untuk dia, segeralah penuhi hatinya dengan kasih-Mu, segeralah terangi langkahnya dengan cahaya-Mu, segeralah limpahkan kelapangan di kalbunya dengan kesabaran, segeralah temani dia dalam kesepian.
Ya Allaah, tiada tempat ku bersandar selain kepada-Mu, kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya, kutitipkan sayangku pada-Mu untuknya, kutitipkan rinduku pada-Mu untuknya. Segeralah mekarkan cintaku bersama cintanya, segeralah satukan hidupku dan hidupnya dalam cinta-Mu.
Ya Allaah, aku yakin bila saatnya sudah menghampiri, pasti kebahagiaan itu aku dapati, mohon segeralah beri aku kekuatan dan kesabaran dalam penantianku ini.
Ya Allaah, segeralah kirimkan dia yang dapat membawa kebaikan, baik bagi duniaku, akhiratku dan agamaku, agar kami segera sama-sama berjamaah untuk tetap menuju-Mu, segera bimbinglah hati kami, segeralah kuatkan hati kami. Segera penuhilah dengan kasih sayang-Mu.
DOA LELAKI MOHON JODOH :
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجَةً طَيِّبَةً أَخْطُبُهَا وَأَتَزَوَّجُ بِهَا وَتَكُوْنُ صَاحِبَةً لِى فِى الدِّيْنِ وَالدُنْيَا وَالْأَخِرَةِ
Rabbi hablii milladunka zaujatan thayyibatan akhtubuhaa wa atazawwaju bihaa wa takuunaa / takuunu shaahibatal / shaahibatan lii fid diini wad dun-ya wal aakhirah
“Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat”.
Allaahumma inni as-aluka zaujatan hasanatan jamiilatan kaamilatan wa tsabbit qalbahaa iimaanan bika wa birasuulika fid dun-ya wal aakhirah.
Ya Allaah, aku memohon kepada-Mu istri yang baik, cantik, dan sempurna. Dan tetapkanlah iman pada hatinya karena-Mu dan rasul-Mu di dunia dan akhirat.
Ya Allaah, izinkanlah aku segera kawin. Izinkanlah aku segera lebih bahagia karena kawin. Izinkanlah aku segera berjodoh dengan seorang gadis yang aku suka sekaligus terbaik menurut-Mu.
DOA PEREMPUAN MOHON JODOH :
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجًا طَيِّبًا وَيَكُوْنُ صَاحِبًا لِى فِى الدِّيْنِ وَالدُنْيَا وَالْأَخِرَة
RABBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THAYYIBAN WAYAKUUNA SHAAHIBAN LII FID DIINI WAD DUN-YAA WAL AAKHIRAH.
Yaa Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat.
Ya Allaah, izinkanlah aku segera kawin. Izinkanlah aku segera lebih bahagia karena kawin. Izinkanlah aku segera berjodoh dengan seorang lelaki yang aku suka sekaligus terbaik menurut-Mu.
PENUTUP
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَأَدْخِلْنَا الجَنَّةَ مَعَ اْلأَبْرَارِ
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka serta masukanlah kami ke surga bersama orang-orang baik.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul ‘aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim.
Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang.
Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.
Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Cukuplah Allaah menjadi Penolong kami dan Allaah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
سُبْحَانَ رَبِّكِ رَبِّ الْعِزَةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الانبياء وَ الْمُرْ سَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yashifuuna wa salaamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.
Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Indra Ganie al-Hindi al-Bantani- Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia