Apa Arti Taaruf dan Bedanya dengan Pacaran

Apa Arti Taaruf dan Bedanya dengan Pacaran

taaruf onlline
2. Dalam hal sifat

Arti taaruf adalah perkenalan. Sifatnya tertutup dan rahasia. Hanya pihak tertentu saja yang paham dengan siapa kita bertaaruf. Jika tidak saling cocok, maka tak ada yang tahu. Hanya satu dua orang saja yang tahu karena biasanya mereka yang membantu proses taaruf itu. Sehingga tidak ada perasaan jengkel atau baper. Karena sifatnya yang rahasia.

Sedangkan pacaran, sifatnya terbuka dan diumbar. Pasangan pacaran akan terlihat sangat jelas. Mereka sering bepergian berdua. Hang out berdua. Banyak yang menyaksikan. Kalau putus, semua orang juga tahu. Kalau pacaran itu biasanya diumbar. Maka putus pun diumbar juga. Malah kadang sampai beredar di media sosial kalau sudah putus dengan si dia.

Putus dengan mantan pacar ini bisa menjadi fitnah dan gunjingan orang. Bahkan hal ini berpotensi menjadi batu sandungan jika kelak masing-masing telah menikah dengan orang lain. Karena pasangan yang sekarang sama-sama tahu berhubungan dengan siapa di masa lalu. Potensi konflik juga sangat besar setelah menikah. Karena jika kadung tersulut emosinya, aib dan keburukan suami atau sang istri akan diungkit-ungkit. Itulah benih-benih keretakan rumah tangga.

3. Dalam hal pelaksanaan    

Taaruf langsung banyak berhubungan antara calon mempelai dengan wali atau orangtua masing-masing. Hal ini berbeda dengan pacaran. Karena pelaksaan pacaran hanya memuaskan kedua sejoli saja.

4. Dalam hal pertemuan

 Jika taaruf, kedua sejoli tidak diperkenankan bertemu berdua. Harus ada pendamping, bisa dari pihak wanita saja atau sama-sama ajak pendamping. Di sinilah perbedaan mencolok dengan pacaran. Keduanya sering berduaan dimana saja. Bahkan sering dijumpai pasangan pacaran berduaan di tempat sepi. Inilah lebih dekat kepada perbuatan zina.

5. Dalam hal komunikasi

Komunikasi dalam taaruf dibatasi hanya untuk kebutuhan persiapan pernikahan. Tidak terlalu banyak. Karena semua diniatkan menuju keberkahan rumah tangga. Sehingga meski tidak banyak komunikasi, maka kemantapan hati sepenuhnya dilimpahkan Allah. Karena hanya Allah semata yang membolak-balikkan hati. Hanya Allah saja yang menjodohkan kedua anak manusia.

Sangat berbeda dengan pacaran, komunikasi kedua sejoli acapkali melewati batas. Keduanya seringkali mengumbar gombalan. Komunikasinya tidak tulus karena mentaati agama. Sehingga Allah tidak memberi kemantapan hati yang hakiki. Maka yang dominan adalah dorongan syahwat dan godaan syetan.

6. Dalam hal jangka waktu

Taaruf punya tahapan yang jelas dan terbatas waktunya. Prinsip dasarnya: lebih cepat lebih baik. Sangat berbeda dengan pacaran. Proses pacaran tidak jelas jangka waktunya. Anak sekarang bilang: geje alias gak jelas. Ada yang hitungan bulanan. Ada yang sampai 3 tahun ataupun 5 tahun. Dan proses pacaran seperti ini sangat rawan masalah akhlak dan perilaku dosa. Sehingga jangka waktu yang panjang itu hanya menambah dosa saja.

Ketika kemudian menikah pun, tidak ada rasa yang spesial di antara keduanya karena sudah sering berduaan. Ibarat kita makan di waktu magrib padahal kita berpuasa. Tentu akan berbeda kenikmatannya dengan orang yang berpuasa lalu berbuka di saat magrib tiba.

Kontributor: Oki Aryono
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment