Najib Hamid: Kata Siapa Masjid Dilarang Sebagai Tempat Politik?

Najib Hamid: Kata Siapa Masjid Dilarang Sebagai Tempat Politik?

Nadjib Hamid saat menjadi salah satu narasumber dalam agenda Oase Bangsa yang diselenggarakan Radio Suara Muslim Network pada 20 Febuari 2019 di Kunokini Cafe Surabaya, foto: Suaramuslim.net

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Pernyataan yang mengatakan bahwa masjid seharusnya menjadi tempat netral dan steril dari politik ditanggapi oleh Najib Hamid selaku Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur. Menurutnya banyak ayat Al Qur’an yang mengungkapkan secara tersirat dan tersurat tentang politik. Dan masjid adalah tempat ayat dibacakan.

“Masjid boleh dijadikan sebagai tempat politik. Harus itu. Namun politik yang beradab, santun, jujur, tidak boleh memprovokasi,” ujarnya.

Hal itu diungkap Najib karena melihat hari ini banyak yang salah kaprah mengenai masjid yang dijadikan sebagai tempat berpolitik. Bahkan ada takmir yang dengan tegas melarang penceramah dan khatib untuk bicara tentang politik di masjid. Menurutnya, jika politik Islam dilarang masuk masjid, maka akan banyak ayat Al Qur’an yang tidak bisa dipraktikkan.

Najib Hamid hadir menjadi salah satu narasumber di talkshow Oase Bangsa Radio Suara Muslim Surabaya, Rabu (20/2) di Kuno Kini Café & Resto. Hadir sebagai narasumber lainnya yaitu K.H. Salahuddin Wahid pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, Misbahul Huda selaku founder Rumah Kepemimpinan Indonesia dan Suparto Wijoyo pakar hukum dari Universitas Airlangga Surabaya. Oase Bangsa edisi kali ini mengambil tema Muslim Peduli Pemilu.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment