Suaramuslim.net – Beberapa waktu lalu, publik Tanah Air dikejutkan dengan beredarnya kabar pernikahan salah satu penyanyi kondang, Syahrini, dengan pengusaha kaya raya, Reino Barack. Dari sekian banyak perbincangan netizen di media sosial, sebagian mengomentari lokasi pernikahan keduanya yang bertempat di Masjid Camii, Tokyo. Selain Syahrini, Masjid Camii juga jadi tempat bagi pasangan Maia Estianty dan Irwa Murrsy menggelar acara pernikahan pada tahun lalu. Seperti apa sih istimewanya masjid yang dijadikan lokasi pernikahan dua artis kondang Indonesia?
Masjid Camii merupakan masjid tertua yang berlokasi di distrik Oyamacho, berdekatan dengan kawasan perbelanjaan Shibuya, Tokyo, Jepang. Masjid tersebut dibangun pada 12 Mei 1938 oleh imigran Bashkir dan Tatar dari Rusia yang datang ke Jepang. Di tahun 1986, masjid sekaligus jujugan destinasi wisata religi ini dihancurkan karena parahnya kerusakan struktural bangunan. Namun pada 1998, masjid dibangun kembali menggunakan dana bantuan pemerintah Turki dan dibuka dua tahun kemudian.
Masjid Camii memiliki beberapa keistimewaan yang mampu memikat siapa pun untuk datang kesana. Keistimewaan masjid Camii selain terletak pada keindahan desain arsitekturnya bergaya Ottoman religious architecture, juga kekayaan budaya di dalamnya. Menurut kabar beredar, masjid Camii ini punya kemiripan dengan masjid Biru yang ada di Istanbul, Turki.
Pembangunan masjid yang menghabiskan dana hingga 1,5 miliar Yen atau sekitar Rp190 miliar ini memang dikerjakan oleh 100 seniman Turki. Kabarnya, mereka mengerjakan detail hingga tahap akhir pembangunan masjidnya selama setahun. Sebagian material seperti marmernya juga diimpor langsung dari Turki.
Kedua, masjid Camii menjadi istimewa karena merupakan masjid terbesar di Jepang. bangunan seluas 734 meter persegi ini mampu menampung sekitar 1.200 jemaah. Bangunannya terdiri dari dua lantai yang masing-masing punya fungsi berbeda. Bagian atas atau lantai dua dijadikan tempat pelaksanaan ibadah salat. Sementara lantai dasarnya berfungsi sebagai pusat kebudayaan Turki. Di lantai satu sudah disediakan lobi lengkap dengan sofa empuk yang bisa digunakan pengunjung untuk bersantai. Ada juga ruang khusus yang menyimpan koleksi buku-buku ajaran Islam yang bisa dibaca oleh pengunjung.
Untuk tujuan wisata, pengelola Masjid Camii membuka jadwal tur setiap Sabtu dan Minggu. Kegiatan tur berlangsung selama 1,5 jam dimulai pada pukul 14.30 waktu setempat. Para pengunjung yang mengikuti kegiatan tur akan mendapatkan informasi mengenai kebudayaan Islam, dan sejarah pembangunan masjid Camii.
Menariknya, para pengunjung yang datang bukan hanya dari kalangan Islam, siapa pun boleh berkunjung ke masjid megah ini. Meski begitu, pengunjung tetap harus mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan pihak pengelola. Seperti memakai penutup kepala atau kerudung bagi kaum perempuan serta tidak mengambil foto saat berada di dalam masjid.
Keistimewaan ketiga dari masjid Camii adalah penggunaan tiga bahasa dalam khutbah Jumat. Sebagian besar jemaah yang melaksanakan salat Jumat di sana berasal dari kaum ekspatriat. Sehingga pihak pengelola masjid berinisiatif untuk menyampaikan khutbah Jumat dalam tiga bahasa. Yaitu bahasa Turki, Jepang dan Inggris.
Usai menunaikan ibadah salat Jumat, para jemaah akan dijamu dengan makan siang gratis yang dikemas dalam mangkok plastik dan diletakkan di atas meja di lantai bawah. Menu makanannya semacam nasi pilaaf. Yaitu hidangan khas bangsa Persia kuno berupa nasi gurih dicampur dengan tumisan kaldu daging dan kacang lentil.
Terakhir, keistimewaan bangunan yang disebut sebagai masjid terindah di Asia sudah tentu terletak pada desain artistiknya. Para jemaah atau pun pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan cantik yang berasal tulisan kaligrafi di tiap sudut masjid beserta ornamen di dalamnya. Bangunan masjid terdapat kubah setinggi 23,25 meter yang ditopang dengan 6 pilar. Sementara di bagian langit-langitnya diberi ornamen lampu yang memantulkan cahaya cantik.
Lokasi masjid Camii terbilang strategis dan mudah dijangkau. Yaitu berdekatan dengan pusat perbelanjaan Shibuya dan stasiun Yoyogi-Uehara. Pengunjung bisa naik kereta Tokyo Metro Marunouchi Line sampai ke Stasiun Kasumigaseki atau Kokkai-Gijidomae.
Dari sana pengunjung kemudian beralih naik kereta Tokyo Metro Chiyoda Line sampai di Stasiun Yoyogi-Uehara. Jika rute perjalanan dimulai dari Stasiun Shinjuku, pengunjung bisa naik Kereta Odakyu Odawara Line dan turun di Stasiun Yoyogi-Uehara. Dari sana, pengunjung tinggal jalan kaki sekitar 5 sampai 10 menit saja.
Itulah sederet keistimewaan masjid Camii di Jepang yang sudah memikat Syahrini dan Maia Estianty untuk menggelar pernikahan. Jika kamu berniat liburan ke Jepang, pastikan singgah sebentar di masjid Camii untuk beribadah sambil menikmati arsitektur bangunan dan belajar kebudayaan Turki.