Fenomena Milenial dan Youtuber

Fenomena Milenial dan Youtuber

Fenomena Milenial dan Youtuber
Ilustrasi satire milenial dengan youtube (Ils: Arf!/Dribbble)

Suaramuslim.net – Zaman now, gen-Y atau lebih familiar disebut generasi milenial lagi naik daun. Banyak acara digelar on air maupun off air yang melibatkan generasi milenial. Salah satu contoh acara yang diadakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pupuk Indonesia Holding Company (persero) dan PT Bank Rakyat Indonesian (persero) Tbk yang mengangkat tema “Spirit Of Millennials; Green Festival 2019” di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (31/1/2019). Hal ini menandakan aspirasi dan tindakan nyata milenial mulai diperhatikan dan diakui masyarakat.

Tidak ada batas waktu yang pasti untuk tahun awal dan akhir kelahiran kelompok ini. Namun, para ahli biasanya menggunakan awal tahun 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an sebagai akhir kelahiran.

Generasi milenial pada umumnya adalah anak dari generasi baby boomers dan gen-x yang sudah tua. Bambang Brodjonegoro Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menyampaikan penduduk milenial Indonesia mencapai 90 juta jiwa dengan usia rata-rata 20-34 tahun (Rabu, 14/2/2018).

Karakteristik milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial ekonominya. Namun, generasi ini umumnya ditandai dengan peningkatan komunikasi, media dan teknologi tinggi. Karena keakraban dan peningkatan penggunaan teknologi generasi milenial disebut juga generasi digital native. Tak ayal lagi jika dua dekade yang lalu cita-cita anak SD menjadi guru atau dokter kini berubah menjadi Youtuber.

Youtube yang lagi tren di era sekarang ini merupakan situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan karyawan Paypal pada Februari 2005. Youtube menjadi salah satu platform online paling popular.

Pengguna internet mengunjungi Youtube tidak hanya mencari hiburan tetapi juga untuk belajar atau mendapatkan informasi. Survei Google dan kantor TNS pada Januari 2018 menyebutkan jumlah netizan Indonesia yang menonton Youtube hampir menyaingi jumlah netizen yang menonton televisi.

Animo penikmat Youtube yang tinggi menjadikan content creator Youtube namanya cepat terkenal di masyarakat dan mendatangkan pundi-pundi uang bagi mereka. Hal tersebut kiranya menjadi salah satu alasan milenial di Indonesia banyak yang ingin menjadi Youtuber.

Gandrung Youtuber

Socialblade memperkirakan penghasilan Youtuber Indonesia mencapai miliaran rupiah. Oleh karena itu, banyak milenial Indonesia yang menjadikan “profesi” Youtuber sebagai pekerjaan utama bukan lagi sebagai pekerjaan sampingan. Ria Ricis, Atta Halilintar, Raditya Dika merupakan tiga teratas Youtuber popular Indonesia menurut data Socialblade 2018.

Ria Ricis, Youtuber Indonesia dengan chanel Ricis Official di tahun 2019 menyabet gelar Youtuber terpopuler wanita pertama di Asia Tenggara dengan jumlah subscriber akunnya mencapai 10 juta dan dengan penghasilan yang fantastis mencapai miliaran rupiah per tahunnya.

Ricis pada Rabu (25/4) di Senayan, Jakarta Selatan membagi tips untuk milenial yang ingin berkarya lewat Youtube.

Ricis menuturkan untuk menjadi Youtuber awal atau pendatang baru pilihan kontennya harus semenarik mungkin. Untuk awalan baiknya membuat konten Youtube yang banyak dicari orang atau yang lagi tren, baru jika sudah memiliki banyak follower dan subscriber, konten dapat diisi sesuai dengan minat Youtuber. Akan tetapi, dalam pemilihan konten juga harus hati-hati agar pesan yang disampaikan lewat Youtube tidak disalahartikan. Ricis juga menuturkan sebagai anak muda harus aktif, harus kreatif, enggak boleh lembek.

Aktif, kreatif dan tidak lembek atau pantang menyerah merupakan kunci sukses dalam bidang apa pun. Pepatah arab mengatakan man jadda wajada yang artinya barang siapa bersungguh sungguh akan berhasil. Dari sini diharapkan generasi milenial dengan penguasaan teknologi dan informasi dengan diimbangi daya aktif kreatif dan kesungguhan mampu mendobrak ekonomi nasional.

Penulis: Tri Wahyu Hidayati
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment