BANTUL (Suaramuslim.net) – Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Ahad (17/3), menyebabkan air sungai meluap. Akibatnya banjir merendam 21 titik di 9 kecamatan di Bantul. Banjir tersebut juga disertai longsor.
Banjir tersebut berdampak tiga warga setempat; 1 jiwa meninggal dunia, sementara 2 lainnya masih dinyatakan hilang. Bersama tim SAR gabungan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) hingga kini masih melakukan pencarian terhadap dua orang tersebut.
“Dua di antaranya adalah ibu-ibu dan satu lagi masih anak-anak.” Jelas Haidar, Komandan MRI untuk evakuasi banjir Bantul.
Sekitar 5.000 warga Kabupaten Bantul dievakuasi dari tempat tinggal mereka menuju posko-posko pengungsian. Hingga Senin (18/3) siang, sudah dua gelombang tim Disaster Emergency Response (DER) – ACT DIY dan MRI yang diterjunkan ke lokasi banjir di Kabupaten Bantul untuk membantu evakuasi warga yang masih terjebak banjir.
Kepala Cabang ACT DIY Bagus Suryanto menegaskan, tim sudah diterjunkan di beberapa titik di Bantul untuk menyusuri lokasi banjir dan membantu evakuasi warga.
“Pagi tadi, tim DER – ACT DIY dan MRI gelombang kedua juga dikirim ke tujuh titik di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul untuk membantu evakuasi longsor,” ujarnya.
Selain evakuasi, 15 anggota tim juga melakukan gotong royong untuk pembersihan jalan-jalan. Bahkan, beberapa akses jalan lumpuh sehingga tim mesti membuka jalan darurat untuk mempermudahnya.
“Menggunakan alat-alat berat untuk membuka akses jalan darurat, juga menggunakan alat-alat sederhana lainnya.” imbuh Haidar.
Haidar menambahkan, hingga kini, tim terus mengusahakan evakuasi di Desa Wukirsari dan mencari korban-korban yang belum ditemukan. “Untuk aksi selanjutnya, kami Insya Allah akan segera mengirimkan bantuan ke lokasi,” kata Haidar.
Sementara itu Tedjo, salah satu personel DER – ACT DIY yang ikut turun ke lapangan menjelaskan, sebuah rumah di Desa Wukirsari dan beberapa fasilitas umum lainnya ikut terkena dampak banjir.
“Ada yang rusak seperti jembatan yang jebol, kalau banjir sendiri berangsur-angsur sudah mulai surut,” papar Tedjo. Untuk Desa Wukirsari sendiri, total kerugian sementara ditaksir berjumlah 50 juta rupiah, berdasarkan data yang dihimpun tim DER – ACT DIY.
Mengingat curah hujan yang tinggi di beberapa hari terakhir menurut Tedjo, masyarakat Yogyakarta diminta untuk siap siaga, utamanya adalah bahaya banjir dan longsor.
Sumber: ACT
Editor: Muhammad Nashir