Suaramuslim.net – Sudahkah kita tahu bahwa berpuasa di bulan Ramadhan memiliki banyak fadhilah (manfaat)? Seberapa banyak masyarakat Muslim melaksanakan puasa Ramadhan dengan dilandasi pengetahuan (ilmu) yang berkaitan dengan puasa itu sendiri?
Mu’adz bin Jabal ra. Berkata, “Ilmu adalah pemimpin amal dan amal adalah pengikut ilmu.”
Maka sangat penting bagi kita untuk tahu sebab-musabab dari adanya puasa. Sebab dengan mengetahui ilmunya, kita bisa lebih hikmat memaknai dan menjalan ibadah puasa.
Puasa, Jalan Menuju Taqwa
Makna taqwa tentu sangat luas. Dalam hal puasa, taqwa diartikan sebagai muslim yang meninggalkan makan, minum, berhubungan intim, dan larangan puasa lainnya. Sedang di lain waktu puasa, aktivitas tersebut bukanlah larangan. Akan tetapi, menjauhi larangan saat berpuasa merupakan tanda bahwa diri ini ingin mendekatkan diri pada Allah dan mengharap pahala dari-Nya.
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Begitu berharganya para pejuang puasa, Allah pun meriwayatkan melalui hadits Qudsi, yang langsung diriwayatkan kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah berfirman bahwa, “Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat.”
Kemuliaan puasa juga digambarkan di ayat yang lain. Allah ta’ala berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. (Dalam puasa, anak Adam) meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kasturi.” (HR Bukhari dan Muslim)
Puasa, Penolong di Hari Akhir
Selain Al-Qur’an, adalah puasa yang bisa membantu setiap Muslim saat hari akhir nanti. Sebagaimana dalam hadits riwayat Ahmad. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa dan Al Quran itu akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak. Puasa akan berkata,’Wahai Rabbku, aku telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenalkan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al Quran pula berkata, ‘ Aku telah melarangnya dari tidur dimalam hari, karena itu izinkan aku untuk memberi syafaat padanya.’Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.”
Terhindar dari Siksa Neraka Karena Puasa
Oleh sebab Allah melarang hal-hal ‘nikmat’ selama puasa, maka pantaslah jika pejuang puasa terhindar dari siksa neraka. Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat yang lain yakni dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan pada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun.” (HR. Bukhari)
Doa Orang Berpuasa Tidak Tertolak
Doanya orang berpuasa dalam urusan akhirat dan dunia, doa yang disukai tidak akan tertolak. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi,” (HR. Ahmad)
Puasa, Peredam Syahwat
Salah satu fadhilah puasa yang biasa digunakan oleh mereka yang mampu menikah namun terkendala beberapa hal sehingga harus menundanya. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah atau kemapuan berijma dan finansial (Imam Nawawi), maka menikahlah. Karena itu akan membuatmu menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barang siapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena berpuasa bagaikan obat pengekang baginya (HR. Bukhori)
Semoga ulasan diatas dapat menambah pengetahuan kita tentang puasa. Sehingga bisa menjalankan puasa Ramadhan dengan nikmat dan kesungguhan sembari mengharap ridho Allah atas kesemua fadhilah puasa tersebut. (Ce2/smn)