Suaramuslim.net – Ramadhan bulan mulia. Bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam. Bulan yang kehadirannya disambut dengan suka cita karena banyaknya keistimewaan yang terdapat di bulan Ramadhan.
Namun miris, ketenangan untuk menunaikan ibadah puasa pada Ramadhan 1440 H tampaknya belum bisa dirasakan warga Jalur Gaza, Palestina. Mereka diliputi was-was karena gempuran rudal dari militer Israel dalam beberapa hari terakhir. Roket Israel terus menghantam kawasan Gaza. Akibatnya 23 warga Gaza meninggal dunia. Termasuk di antaranya seorang perempuan yang sedang mengandung dan seorang bayi. Serangan dari tank dan rudal udara Israel mulai menggempur Gaza sejak Sabtu (4/5). Militer negara zionis itu berdalih serangan dilakukan sebagai bentuk balasan.
Ikatan Nasionalisme Menghilangkan Ikatan Ukhuwah Islamiyah
Sejak runtuhnya Khilafah pada tahun 1924, umat Islam terpecah belah menjadi sekitar 60-an negara nasionalis yang tidak terikat satu sama lain dengan ikatan Islam. Ikatan nasionalisme telah menjadikan umat Islam merasakan senasib dan satu tubuh hanya dengan umat Islam yang berada pada satu negara yang sama. Dan menganggap persoalan yang dihadapi umat Islam di negara lain bukanlah urusannya.
Bisa disaksikan, terhadap penderitaan muslim Gaza yang berlangsung di depan mata, umat Islam di negeri-negeri lain hanya bisa diam tanpa ada yang mampu menolong. Padahal umat Islam hakikatnya adalah satu tubuh meskipun berbeda suku, bangsa, bahasa, mazhab, warna kulit. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR Muslim).
Hal seperti itulah yang seharusnya dirasakan seluruh umat Islam di manapun mereka berada saat mendengar saudaranya di Gaza dibombardir terus menerus oleh Zionis Israel.
Semakin memilukan, para penguasa muslim pun telah terbelenggu oleh ikatan nasionalisme dan perjanjian rahasia dengan penjajah dan pendukungnya. Hingga tidak ada satupun kekuatan militer yang dikerahkan untuk membantu umat Islam di Gaza. Padahal penguasa adalah pihak yang memiliki kekuatan militer dan kekuasaan dalam menentukan kebijakan politik luar negerinya untuk memberikan pertolongan kepada umat Islam yang ada di Gaza.
Ramadhan Bulan Perjuangan
Ramadhan adalah bulan dakwah dan jihad. Bulan perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan serta menumbangkan kezaliman. Sebagaimana sejarah telah membuktikan bahwa banyak peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat di bulan Ramadhan, di antaranya adalah perang Badar dan penaklukan kota Makkah.
Keliru jika di bulan Ramadhan umat Islam hanya memfokuskan pada ibadah ritual semata dan berdiam diri menyaksikan kemaksiatan dan kezaliman. Dakwah menyerukan yang haq dan mencegah yang batil adalah karakter umat Islam. Maka semestinya bulan Ramadhan membuat umat Islam makin bersemangat dalam berdakwah untuk mewujudkan kemuliaan umat dan persatuan hakiki di bawah naungan Islam.
Mustahil rasanya umat Islam di seluruh dunia dapat bersatu jika tidak mempunyai pemimpin yang satu dalam naungan negara yang satu, yaitu Daulah Khilafah, benteng dan penjaga umat Islam di seluruh penjuru dunia. Termasuk persoalan umat Islam di Gaza, maupun di negeri-negeri yang lain yang juga mengalami kezaliman, seperti misalnya, muslim Uighur, muslim Rohingya, dll, hanya bisa diselesaikan dengan adanya Khilafah. Negara-negara penjajah tidak akan berani lagi menindas serta memerangi umat Islam.
Allah Ta’ala berfirman
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imran: 103)
Wallahu a’lam bish shawab*
Penulis: Dwi Aminingsih, S.Pd
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net