MALANG (Suaramuslim.net) – Persaudaraan sesama muslim melintasi batas geografis bahkan batas negara. Begitu pula komunitas muslim Singapura yang mempercayakan penyaluran 715 hewan kurbannya untuk muslim di Indonesia.
Hewan kurban tersebut terdiri dari kambing dan domba dari Lembaga Kemanusiaan Singapura Perdaus yang disalurkan melalui Laznas LMI. Pesantren Daarul Ukhuwwah Malang dan Ma’had Tahfizhul Qur’an Al-Firqoh An-Najiyah Malang dipilih sebagai lokasi penyembelihan.
Sementara itu daerah salurnya adalah 33 kecamatan di Malang Raya. Relawan Perdaus di Indonesia, Isdianto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang membantu terlaksananya kurban amanah dari muslim Singapura ini.
“Malang Raya masih menjadi fokus kami saat ini. Semoga daging kurban yang diterima masyarakat menjadi keberkahan bersama. Mudah-mudahan tahun berikutnya kami dapat memperluas daerah salur,” ungkapnya kepada Suaramuslim.net, Ahad (11/8).
Kerja sama antara Perdaus dan Laznas LMI ini telah berlangsung selama 12 tahun, tepatnya sejak Iduladha 2007.
Senior Manajer Penghimpunan dan Komunikasi Laznas LMI, Guritno, berharap sinergi ini menjadi simbol persaudaraan muslim antarnegara yang akan terus terlaksana setiap tahunnya.
“Alhamdulillah, Laznas LMI dipercaya untuk menyampaikan amanah ini sekian tahun lamanya. Semoga ke depan dapat menjangkau daerah-daerah lain di nusantara,” harapnya.
Di lain sisi, Radja Mudhafar selaku Eksekutif Officer Perdaus Singapura mengatakan bahwa dipilihnya Indonesia termasuk Malang karena masyarakat Indonesia yang sangat ramah.
“Kami suka Indonesia, orangnya ramah-ramah. Sudah sekitar 10 tahun kami menyalurkan hewan kurban di Indonesia,” ungkapnya.
Perdaus Singapura sendiri akan menyalurkan hewan kurban di 3 negara yang berbeda.
“Lokasi yang kami pilih adalah Australia, Kamboja dan Indonesia. Di Indonesia ada bantuan 715 kambing dan di Kamboja ada 42 lembu (Sapi),” tambahnya.
“Hewan-hewan kurban ini langsung dari masyarakat Singapura. Mereka menyalurkan hewan kurban karena di Singapura tempat dan hewannya terbatas, jadi mereka distribusikan ke berbagai dunia,” pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir