JAKARTA (Suaramuslim.net) – PT Tranjakarta terus berupaya menghadirkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tentunya terjangkau. Komitmen itu dibuktikan melalui sistem transportasi terintegrasi bernama Jak Lingko, transformasi dari program OK-Otrip.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan, lewat Jak Lingko pihaknya ingin mempermudah akses masyarakat dalam menggunakan transportasi publik.
“Visinya yakni connecting the life of Jakarta. Yakni menghubungkan kehidupan warga dan masyarakat Jakarta, itu yang kita harapkan,” kata Nadia disela-sela acara Jak Lingko Goes To School di SMA 30 Jakarta, Selasa (27/8).
Nadia mengatakan bahwa dari sisi tarif, PT Transjakarta memberlakukan kebijakan biaya super murah. Bahkan untuk mikrotrans saat ini masih gratis.
“Mikrotrans ini masih gratis Rp0, tap in tap out tetep gratis. Sementara bila menyambung dengan transportasi lain berlaku tarif Rp5.000 per 3 jam,” beber Nadia.
“Misal naik mikrotrans ini 0 rupiah, pindah ke Cililitan naik Transjakarta koridor 10, tap in di kartu Rp3.500 terpotong. Sampai di PGC belanja dulu belum sampai 3 jam balik lagi pulang. Nah ketika tapping di halte hanya Rp1.500 terpotongnya, jadi Rp5.000 dalam 3 jam,” sambungnya.
Selain itu Nadia mengatakan keberadaan armada mikrotrans terus bertambah signifikan. Saat ini, sudah terdapat 1231 armada mikrotrans yang melayani 48 rute.
“Kedepan akan coba terus kami tambah ya. Kami menargetkan kedepan bisa mencapai 6.360 lagi hingga tahun 2020 (mikrotrans),” ujar dia.
Jak Lingko merupakan transformasi dari OK-Otrip yang merupakan sistem transportasi yang terintegrasi (integrasi rute, integrasi manajemen, dan integrasi pembayaran).
Integrasi ini tidak hanya melibatkan integrasi antara mikrotrans, bus besar, bus medium, dan bus kecil di Transjakarta tetapi juga akan melibatkan transportasi berbasis rel yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti; MRT, LRT, dan sebagainya.
Transportasi Publik Aman dan Mendidik Anak untuk Mandiri
Dalam kesempatan itu, Nadia juga memaparkan kalau pihaknya terus melakukan sosialisasi intensif kepada masyarakat. Salah satunya dengan menggandeng Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta.
Teknisnya, melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah via program ‘Jak Lingko Goes To School’.
“Misalnya di SMA 30 Jakarta seperti sekarang. Beberapa sekolah juga sebelumnya sudah kami datangi,” kata dia.
“PT Transjakarta mengajak pelajar, guru sekolah, dan seluruh sivitas sekolah menggunakan transportasi umum demi mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan polusi udara,” imbau Nadia.
Dia menambahkan, transportasi publik yang terintegrasi memberikan rasa aman bagi anak-anak ketika pergi sekolah. Pun dari sisi lingkungan, penggunaan kendaraan umum memungkinkan keselamatan anak Lebih baik sehubungan dengan tidak perlunya mereka membawa kendaraan ke sekolah.
“Di samping itu, ini akan membantu anak-anak lebih mandiri dan bertanggung jawab,” cetusnya.
Pada kesempatan yang sama Plt Kepala SMA 30 Jakarta, Tatin juga menyambut baik program Jak Lingko Goes to School hadir di sekolahnya. Ia pun berharap para siswanya mau berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
“Saya berharap siswa-siswi mau berpindah ke transportasi umum, terlebih kita sudah difasilitasi dengan kehadiran Jak Lingko ini. Transportasi yang aman, nyaman, dan tentu membantu kita menjaga bumi,” ucap Tatin.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir