7 Wisata Kuliner Melegenda di Surabaya

7 Wisata Kuliner Melegenda di Surabaya

Suaramuslim.net – Sebagai kota tertua di Indonesia, Surabaya memang istimewa dengan beragam wisata yang bisa dinikmati siapa saja. Wisata kuliner di Surabaya menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Uniknya, beberapa kuliner tersebut berpadu dengan citarasa setempat dan menciptakan sebuah rasa yang nggak bakal Kamu jumpai di tempat lain.

Maka dari itu, berwisata kuliner di Surabaya tidak akan bisa dijalani hanya dalam waktu satu hari. Butuh setidaknya seminggu untuk Kamu bisa mencicipi beragam menu makanan khas Surabaya di berbagai sudut, mulai dari restoran ternama, resto, bistro dan kafe, hingga warung makan pinggir jalan, atau bahkan hanya berbentuk kedai kecil di gang yang sempit atau malah sekadar dipikul.

Namun, jika Kamu tidak memiliki banyak waktu berwisata kuliner di Kota Pahlawan, tidak ada salahnya melihat daftar makanan khas Surabaya yang layak masuk dalam daftar prioritas untuk dicicipi. Di bawah ini 7 kuliner melegenda di Surabaya yang wajib di kunjungi.

1. Sate Klopo Ondomohen Bu Asih

Foto: instagram/duniakulinersurabaya

Sate klopo jadi kuliner wajib saat berkunjung ke Surabaya. Namun hanya sate klopo di Jalan Ondomohen (kini berganti nama menjadi Jalan Walikota Mustajab) yang asli racikan ibu Asih Soedarmi, karena menggunakan kelapa atau klopo (bahasa Jawa) dalam pembuatannya. Tusukan daging sapi atau ayam dibalur bumbu kelapa parut yang gurih saat dibakar.

2. Rujak Cingur Ahmad Jais

Foto: instagram/annorakitchen

Surabaya dikenal dengan makanan unik yang terbuat dari hidung sapi yang bernama rujak cingur. Kamu bisa menikmati rujak cingur ini hampir di setiap rumah makan di Surabaya. Salah satu yang paling terkenal adalah Rujak Cingur Ahmad Jais yang dekat dengan Jalan Tunjungan. Di sini Kamu bisa menikmati rasa otentik rujak cingur yang penuh dengan petis.

3. Sego Sambel Mak Yeye

Foto: instagram/cabemicin

Kalau mau mencoba kuliner pedas khas Surabaya, kunjungi saja Sego Sambel Mak Yeye di daerah Jagir, Wonokromo, yang buka menjelang tengah malam dan tutup saat subuh. Karena kekhasan rasa dan pedas, yang ada, Kamu mungkin harus antri selama beberapa waktu untuk bisa mendapatkan sepiring nasi sambel dengan ikan pari sebagai lauk utamanya. Warung sederhana dengan sajian luar biasa.

4. Rawon Kalkulator

Foto: instagram/sbykulinerinfo

Nama asli tempat ini adalah Warung Sedap Malam, namun banyak sekali pengunjung yang menyebutnya dengan julukan Rawon Kalkulator. Hal ini bermula dari keunikan kasirnya yang menghitung semua pesanan secepat kalkulator meskipun tanpa kalkulator.

5. Es Krim Zangrandi

Foto: instagram/zangrandi.icecream

Kedai Es Krim Zangrandi ini termasuk kedai yang tertua di Indonesia. Mungkin umurnya nggak berbeda jauh dengan Es Krim Ragusa yang ada di Jakarta. Sampai saat ini kedai es krim yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso masih mempertahankan keasliannya. Bahkan sampai teknik pembuatannya nggak berubah jauh.

Kedai ini juga turut menjadi saksi kemerdekaan negara Indonesia dan mengapa Surabaya bisa disebut sebagai Kota Pahlawan, ya karena kedai ini sudah ada sejak tahun 1930. 

Masih merupakan es krim home made, tanpa bahan pengawet dan tanpa bahan perasa buatan, sehingga warna es krimnya tidak begitu mencolok dan harus cepat dihabiskan ketika sudah dihidangkan.

6. Lontong Kupang Bu Wito

Foto:instagram/kulinersuraboyo

Didirikan sejak tahun 1980, Lontong Kupang Bu Wito menjelma menjadi salah satu kuliner legendaris di Surabaya. Warungnya yang sederhana membentang di Jalan Tenggilis Mejoyo, Surabaya Timur, tepat di seberang Apartemen Metropolis.

Seporsi Lontong Kupang Bu Wito disajikan bersama sate kerang, potongan lontong, siraman kupang dengan cita rasa petisnya nan menggugah.

7. Lontong Balap Asli Pak Gendut

Foto: instagram/lontongbalap_aslipakgendut

Sejarah lontong balap Pak Gendut dimulai tahun 1958. Ketika itu dengan cara berjualan keluar masuk kampung dengan ditemani rombong pikulan khas lontong balap. Yang berjualan waktu itu adalah orang tua dari Pak Gendut sendiri.  Lokasi kuliner tradisional ini hanya berjarak 13 menit dengan berjalan kaki dari Stasiun Gubeng, loh.

Lontong Balap sendiri merupakan salah satu kuliner khas Surabaya. Berisi lontong, lentho, tahu, dan kecambah yang melimpah lalu disiram dengan kuah petis asin yang segar. Kuliner satu ini belum sempurna jika dihidangkan tanpa pasangannya, yaitu sate kerang. 

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment