SURABAYA (Suaramuslim.net) – Proyek pembangunan alun-alun Surabaya menyebabkan PDAM Surya Sembada harus memindahkan pipa penyalur air bersih.
Hal ini berdampak langsung ke masyarakat Surabaya di daerah Darmo, Panglima Sudirman, Yos Sudarso, Walikota Mustajab, Undaan, Pasar Atom, Pegirian Wonosari, Wono Kusumo dan sekitarnya.
Pergeseran pipa yang seharusnya selesai pengerjaannya pada Sabtu 7 September 2019 (informasi dari humas PDAM Surya Sembada) mengalami kemoloran jadwal sehingga semakin lama masyarakat di daerah terdampak untuk mendapatkan air bersih.
Salah satu lokasi terdampak adalah Masjid Al Falah Surabaya. Sudah tiga hari Masjid Al Falah mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan ibadah. Pengurus masjid terpaksa mengunakan air galon untuk kebutuhan wudhu dan kamar mandi.
M. Soleh, Kabag Kebersihan Masjid Al Falah yang ditemui saat distribusi air bersih dari Aksi Cepat Tanggap pada Selasa (10/9) menyatakan, sudah tiga hari mengalami kesulitan air bersih untuk kebutuhan ibadah. Sebagaimana kita tahu Masjid Al Falah Surabaya adalah salah satu masjid rujukan bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya sehingga kebutuhan air bersih sangat banyak.
Untuk satu tangki air 6000 liter, imbuh Soleh, hanya cukup dipakai jemaah salat Zuhur dan Ashar, itupun ada sebagian jemaah terpaksa wudhu dengan air galon dan bahkan sebagian ada yang tayamum.
“Dengan adanya distribusi air bersih dari ACT, saya mengucapkan banyak terima kasih,” ujarnya.
ACT Jawa Timur rencananya akan mendistribusikan 10 tangki air bersih ke wilayah Surabaya yang terdampak pemindahan pipa PDAM. Selain di Masjid Al Falah penyaluran air bersih juga dilakukan ke daerah Dinoyo, Sawahan Baru, Kusuma Bangsa, dan Darmokali.
Bu Nunung warga Peneleh Gang IV, salah satu jemaah Masjid Alfalah juga menuturkan kondisi yang dialami di daerahnya, ia terpaksa mandi hanya dengan tiga gayung air untuk menghemat air.
Selain itu, beberapa warga sekitar masjid Al Falah Surabaya tampak langsung menghampiri para relawan Aksi Cepat Tanggap yang bertugas, mereka berharap bantuan air bersih juga dapat didistribusikan di daerahnya yang mengalami kelangkaan air bersih.
Dipo Hadi Kepala Program ACT Jawa Timur menyatakan, ACT Jawa Timur bekerja cepat dalam mengatasi problem masyarakat terkait kebutuhan air bersih. Selain untuk kekeringan juga untuk mengatasi kondisi darurat seperti krisis air bersih yang sekarang dialami akibat proyek yang ada di Surabaya.
“Dalam tiga hari kekurangan air bersih saja di Surabaya dampaknya sangat luar biasa, bisa dibayangkan bagaimana dengan saudara kita yang mengalami kekeringan dengan jangka waktu yang panjang seperti yang dialami beberapa daerah di Jawa Timur. Inilah arti penting air yang merupakan sumber kehidupan,” tambah Dipo Hadi.
Dipo Hadi juga terus mengajak para dermawan Jawa Timur untuk turun tangan membantu saudara-saudara se Jawa Timur yang mengalami kekeringan melalui bit.ly/DermawanJatimAtasiKekeringan.
Sumber: ACT
Editor: Muhammad Nashir