JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pemerintah akan menghadirkan pemerataan ekonomi digital di seluruh pelosok negeri untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada di tengah-tengah masyakarat.
“Sudah pasti, akan ada situasi shock culture atau keterkejutan budaya menghadapi sebuah kondisi yang baru.” Ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemkominfo) Widodo Muktiyo dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 dengan tema “Pemerataan Berbasis Ekonomi Digital” di Ruang Anantakupa Gedung Kemkominfo, Jakarta, Kamis (31/10).
“Tapi semuanya memang butuh proses. Yang terpenting adalah hasil yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelas Widodo.
Menurut Dirjen IKP Widodo, ke depan dengan banyaknya “tol langit,” akan banyak free wifi di mana-mana, internet masuk ke pelosok-pelosok desa, sehingga Kemkominfo akan terus meningkatkan program literasi media online supaya jalan yang sudah dibuat tidak disalahgunakan.
“Terkait hal itu, yang ingin disampaikan adalah dengan basis konsep yang bagus, semua bisa mengakses teknologi internet. Digital ekonomi yang terbilang elitis, karena hanya bisa dirasakan di perkotaan, ke depan bisa juga dilakukan di desa-desa,” ujar Widodo.
Dengan demikian, lanjutnya, bisa membangun ekonomi berbasis digital di pelosok-pelosok desa. Berikutnya, bisa juga dikaitkan ke kelompok komunitas masyarakat untuk bersama-sama memaksimalkan penggunaan teknologi internet di wilayahnya masing-masing.
“Infrastruktur komunikasi terus ditingkatkan dengan harapan lebih mudah untuk konektifitas dan membangun struktur ekonomi sosial masyarakat,” ucap Widodo.
Ia mengakui, kondisi tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia. Namun, setelah Palapa Ring bagian Barat, Tengah dan Timur selesai, pemerataan digital itu seketika dirasakan oleh masyarakat.
“Selanjutnya, akan segera diikuti dengan bagaimana kerja sama dengan pemerintah daerah, dengan Dinas Kominfo di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, salah satu penekanannya pada peningkatan literasi masyarakat dalam menggunakan teknologi internet ini,” ulas Widodo.
Namun, ia menjelaskan, hal ini bisa menjadi seperti pisau. Bisa menjadi alat yang positif, tapi bisa juga digunakan untuk hal yang negatif.
“Inilah tantangan buat kita semua. Termasuk juga dukungan provider untuk menyosialisasikan manfaat positifnya,” ujar Widodo.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir