Suaramuslim.net – Sikap sombong yang membuat iblis terlempar dari surga. Keangkuhannya yang tak mau mengakui Nabi Adam ‘alaihis salam sebagai makhluk spesial di mata Allah penyebab ia enggan bersujud bersama para malaikat di hadapan manusia pertama. Setelah diusir dan dilaknat sebagai makhluk terhina selamanya, iblis alih-alih mengakui kesalahannya dan memohon ampunan Allah, ia justru menuduh Allah sebagai penyebab kesesatannya.
Tak hanya itu, iblis yang tak tahu diri juga meminta ditangguhkan kehidupannya selama-lamanya sehingga ia bisa menggoda dan mengajak anak cucu Nabi Adam menapaki jalannya dan menjadi kawan karibnya kelak di neraka.
“Iblis berkata, Allah berilah aku penangguhan waktu sampai hari kiamat.” Allah menjawab, “Ya, kamu termasuk makhluk yang diberi penangguhan waktu.” Iblis berkata, “Karena Engkau (Allah) yang telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian akan aku datangi mereka dari arah depan, belakang, kanan dan kiri mereka sehingga Engkau mendapati mereka hanya sedikit yang bersyukur.” (Al-A’raf: 14-17).
Dari percakapan di atas, iblis berjanji dan menantang Allah akan menggoda manusia dari empat arah mereka; depan, belakang, kanan kiri. Maksud dari keempat sisi tersebut telah dijelaskan oleh banyak pakar tafsir di antaranya Imam Ibnu Katsir.
Ulama besar yang populer dengan karya-karya fenomenalnya itu menjelaskan, dari arah depan artinya iblis selalu melemparkan keraguan kepada manusia tentang kehidupan akhirat mereka. Arah belakang, setiap saat iblis menggoda manusia untuk menjadikan dunia tujuan hidup. Iblis senang melihat manusia sibuk dengan urusan dunia sehingga lupa dengan Allah dan masa depan akhiratnya. Tipu muslihat iblis dari arah kanan bermakna ia selalu menghalang-halangi manusia berbuat kebaikan. Sedangkan dari arah kiri, iblis tak pernah berhenti mengajak manusia melanggar perintah Allah.
Selain empat arah yang mematikan, iblis juga mempunyai senjata dalam menipu umat manusia. Setidaknya ada empat senjata ampuh iblis yang harus diwaspadai dalam surat Al-Isra ayat 64, “Dan godalah siapa saja di antara mereka (manusia) yang engkau (iblis) sanggup dengan suaramu, pasukanmu yang berkuda dan berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka di harta dan anak-anak mereka, lalu berilah janji-janji manis kepada mereka. Padahal setan hanyalah menawarkan janji-janji palsu untuk mereka.”
Hanya hamba Allah yang benar-benar ikhlas yang tak mempan dengan beragam godaan iblis. “Allah, karena Engkau telah menyesatkanku, maka akan aku sesatkan semua manusia di bumi. Kecuali hamba-hambamu yang benar-benar ikhlas.” (Al-Hijr: 39-40).
Siapakah hamba-hamba yang tak pernah tergoda dengan rayuan iblis itu? Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya, Al-Jami’ li Ahkamil Quran menjelaskan makna ikhlas sebenarnya. Suatu saat Nabi Isa ‘alaihis salam pernah ditanya pengikut setianya apa itu ikhlas? Ia menjawab, “Ikhlas adalah saat kalian berbuat kebaikan tanpa mengharapkan pujian manusia.”
Tidak mudah dan tidak semua orang bisa mencapai kedudukan mukhlasin di atas, hanya hamba-hamba pilihan Allah seperti para nabi, rasul dan wali (kekasih) yang telah menggapainya. Adapun kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk belajar ikhlas supaya kelak diberi predikat mukhlasin (benar-benar ikhlas) setelah mukhlisin (berusaha ikhlas), dan semoga kita diselamatkan Allah dari segala tipu daya dan godaan iblis dan setan makhluk sesat dan menyesatkan. Amiin. Wallahu A’lam.