Suaramuslim.net – Rukun salat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang akan membentuk hakikat salat. Jika salah satu rukun salat ini tidak ada, maka salatnya tidak teranggap secara syar’i dan tidak bisa diganti dengan sujud syahwi. Agar salat kita sah, mari pahami beberapa rukun salat berikut.
- Berdiri bagi yang mampu
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Shalatlah dalam keadaan berdiri. Jika tidak mampu, shalatlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu lagi, maka kerjakanlah dengan tidur menyamping.” (H.R. Bukhari no. 1117).
- Takbiratul Ihram
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Pembuka shalat adalah thoharoh (bersuci). Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.” (H.R. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275).
Rukun salat adalah mengucapkan takbir “Allahu Akbar” dan tidak bisa diganti dengan kalimat lain yang bermakna sama.
- Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca Al-Fatihah.” (H.R. Bukhari no. 756, Muslim no. 394).
- dan 5. Ruku’ dan Thuma’ninah
“Kemudian ruku’lah dan thuma’ninahlah ketika ruku’.” (H.R Bukhari no. 793, Muslim no. 397).
Ruku’ minimal dengan membungkukkan badan dan tangan berada di lutut. Sedangkan thuma’ninah adalah keadaan ketika persendian juga ikut tenang saat ruku’.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah mengatakan pada orang yang jelek shalatnya sampai ia disuruh mengulang beberapa kali karena tidak memenuhi rukun salat.
Beliau bersabda, “Shalat tidaklah sempurna sampai salah seorang diantara kalian menyempurnakan wudhunya,… kemudian bertakbir, lalu melakukan ruku’ dengan meletakkan telapak tangan di lutut sampai persendian yang ada dalam keadaan thuma’ninah dan tenang.” (H.R. Ad Darimi no. 1329).
- dan 7. I’tidal dan Thuma’ninah
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya, “Kemudian tegakkanlah badan (i’tidal) dan thuma’ninahlah.”
- dan 9. Sujud dan Thuma’ninah
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan pada orang yang jelek shalatnya, “Kemudian sujudlah dan thuma’ninahlah ketika sujud.”
Sebaiknya sujud dilakukan dengan tujuh anggota badan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan (1) Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), (2, 3) telapak tangan kanan dan kiri, (4, 5) lutut kanan dan kiri, (6, 7) ujung kaki kanan dan kiri.”
- dan 11. Duduk di antara dua sujud dan Thuma’ninah
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Kemudian sujudlah dan thuma’ninahlah ketika sujud. Lalu bangkitlah dari sujud dan thuma’ninahlah ketika duduk. Kemudian sujudlah kembali dan thuma’ninahlah ketika sujud.”
- dan 13. Tasyahud Akhir dan Duduk Tasyahud
“Jika salah seorang antara kalian duduk (tasyahud) dalam shalat, maka ucapkanlah ‘at tahiyatu lillah…’ “ (H.R. Bukhari no. 831, Muslim no. 402).
Bacaan tasyahud:
“At tahiyatu lillah wash sholaatu wat thoyyibaat. Assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh. Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihiin. Asy-hadu an laa ilaha illallah wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh.”
(Segala ucapan penghormatan hanyalah milik Allah, begitu juga segala shalat dan amal shalih. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dengan segenap karunia-Nya. Semoga kesejahteraan terlimpah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.) (H.R. Bukhari no. 6265, Muslim no. 402).
- Shalawat kepada Nabi setelah mengucapkan tasyahud akhir
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkata kepada seseorang yang berdoa dalam shalatnya tanpa menyanjung Allah dan bersholawat kepada Nabi, “Jika salah seorang di antara kalian hendak shalat, maka mulailah dengan menyanjung dan memuji Allah, lalu bershalawat kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, lalu berdoa setelah itu semau kalian.”
Bacaan shalawat yang paling bagus adalah:
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa barrokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohim innaka hamidun majiid.” (H.R. Bukhari no. 4797, Muslim no. 406).
- Salam
“Yang mengharamkan dari hal-hal di luar shalat adalah ucapan takbir. Sedangkan yang menghalalkannya kembali adalah ucapan salam.” (H.R. Abu Daud no. 618, Tirmidzi no. 3, Ibnu Majah no. 275).
Yang termasuk ke dalam rukun salat adalah salam yang pertama.
- Urut dalam rukun-rukun yang ada
Dalam hadis orang yang jelek shalatnya digunakan kata ‘tsumma’ dalam setiap rukun, yang bermakna urutan.