Suaramuslim.net, Lamongan – Karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang faham tentang ilmu falak, Yayasan Al-Falakiyah Surabaya bekerjasama dengan Ponpes Karangasem menyelenggarakan pelatihan hisab dan rukyat di aula KH. Abdurrahman Syamsuri, Sabtu-Minggu (23-24/11).
Pelatihan ini merupakan kali pertama yang diselenggarkan di Ponpes Karangasem, dengan melibatkan sejumlah 53 peserta yang berasal dari dalam dan luar kabupaten Lamongan, seperti Bojonegoro, Tuban hingga Surabaya. Dengan 6 meteri yang disampaikan di setiap hari penyelenggaraannya.
Tujuan dari pelatihan hisab dan rukyat ini agar peserta yang berasal dari berbagai lembaga memiliki skill atau kemampuan di bidang ilmu falak, utamanya penentuan arah kiblat dan awal waktu salat.
Dalam sambutannya, Dr. Sriyatin Shodiq selaku ketua Yayasan Al-Falakiyah mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk perhatian sekaligus sosialisasi terhadap ilmu hisab dan rukyat kepada peserta yang hadir dari berbagai daerah itu. Dan ia berharap agar setelah pelatihan ini, para peserta dapat mengamalkan atau mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat sekembalinya dari pelatihan ini. Disamping itu pula, agar para guru yang ikut serta dalam pelatihan bisa mempraktekan ilmu hisab dan rukyat kepada siswa-siswanya.
“Harapan kami, pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Hanya mengetahui teknik dan cara untuk mengetahui arah kiblat dan awal salat, tetapi kedepan, seluruh peserta diharapkan pula dapat mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat dan lembaganya masing-masing setelah mengikuti serangkaian pelatihan hisab dan rukyat yang diadakan mulai hari ini dan esok hari”. Ujarnya.
“Dan masa sekarang ini, tidak banyak orang yang mengerti tentang ilmu falak, oleh karenanya, kami menyelenggarakan pelatihan ini agar tidak hanya satu dua orang saja yang dijadikan rujukan dalam menentukan hisab dan rukyat, tetapi ada banyak orang yang juga memiliki keahlian dalam bidang ilmu falak”. Imbuhnya.
Senada dengan Dr. Sriyatin, KH. Abdul Hakam Mubarok selaku ketua Ponpes Karangasem, menghimbau agar sekembalinya dari pelatihan ini, seluruh peserta diharapkan mampu mengamalkan ilmu hisab dan rukyat kepada masyarakat, seluruhnya harus kembali kemasyarakat, agar nantinya ilmu yang telah dimiliki dapat bermanfaat bagi sesama. Selain itu, ia pun mengatakan bahwa ilmu falak mempunyai peranan yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain itu, ia menyebut untuk menentukan arah kiblat, mengetahui awal dan akhir waktu salat, serta penentuan awal Qomariyah, sudah barang tentu tidak terlepas dari fungsi ilmu falak sebagai “alat” untuk dapat mengetahui dan mengukur arah kiblat, awal dan akhir salat, dan penentuan awal Qomariyah.
“Ilmu falak merupakan ilmu yang jarang sekali peminatnya, maka dengan diselenggarakannya pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengamalkan dan meyebarluaskan ilmu falak kepada masyarakat, agar ilmu ini tetap eksis dan agar supaya tetap terus dikaji, sesuai dengan perkembangan zaman”. Terangnya.
Reporter : R Fauzi Fuadi