Suaramuslim.net – Berhubungan dengan orang insecure katanya bisa menjadi sangat merepotkan. Orang-orang ini tidak bisa merasa nyaman pada diri mereka sendiri. Maka mereka juga tidak bisa membuat orang lain merasa nyaman saat sedang bersamanya. Problemnya lagi kadang kita tidak sadar apakah kita insecure dan merugikan orang terdekat kita atau tidak.
Saat ini kata insecure sedang menjadi trend di kalangan anak muda. Insecure ini secara harfiah ialah merasa tidak aman. Biasanya sikap ini tidak disadari oleh setiap individu. Insecure ini indikasinya gampang sekali seperti seseorang merasa malu, merasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain, merasa tidak nyaman.
Seperti sebuah lagu yang berjudul “Tabassam” yang artinya tersenyum. Kalau kita sedang kesusahan, ingatlah Nabi. Nabi ketika sedang kesusahan selalu tersenyum. Ini bisa menjadi “pegangan” buat kita. Ketika kita merasa ketakutan, merasa tidak nyaman, tetap tersenyumlah.
Nah, sekarang juga banyak pengetahuan yang bisa kita dapat dari Radio Suara Muslim dalam menetapi problema-problema kita. Salah satunya di program Mozaik ini. Masyaallah.
Insecure ini ialah perasaan yang ada pada seseorang, dia tidak puas dengan dirinya, tidak yakin dengan kapasitas diri dan akhirnya akan membuat dia seperti memakai topeng untuk menyembunyikan sisi lain dari dirinya.
Seperti halnya ada public figure yang lucu sekali, sering menghibur banyak orang tapi akhirnya meninggalnya dengan cara yang tidak baik semisal bunuh diri. Banyak kita temui orang seperti itu. Dia merasa sendiri di tengah keramaian.
Ketika dia tidak senang, ketika dia takut, dia tetap berpura-pura bahagia padahal dia merasa dalam keadaan tidak aman. Sehingga dia menampakkan sisinya yang baik-baik saja di depan orang.
Ada juga yang sudah masuk level ekstrem, dia merasa insecure, dia tidak mau tinggal di rumah. Jadi dia tinggal dari hotel satu ke hotel lain bersama suami dan anak. Namun, ketika suaminya meninggal, dia merasa tidak aman.
Insecure ini terjadi tidak hanya di kalangan anak muda, orang dewasa, bahkan anak-anak pun bisa mengalami hal ini. Salah satunya dia merasa rendah diri. Seperti halnya minder, ini adalah salah satu faktor utamanya. Penerimaan terhadap dirinya sendiri itu kurang. Untuk mengatasinya, minimal kita harus pandai-pandai membentengi diri dengan iman dan selalu bersyukur.
Artikel ini dikutip dari siaran Mozaik di Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM pada hari Rabu, 22 Januari 2020 pukul 13.00-14.00 bersama Bunda Budi Handayani (Mompreneur, Owner Kupunya Rumah Mode, Dosen Fakultas Hukum di Universitas Sunan Giri, serta Pemerhati Anak dan Perempuan).