Suaramuslim.net – Rendahnya pendidikan seks di Indonesia masih kerap membuat orang-orang kebingungan tentang reproduksi. Informasi yang beredar bebas pun terkadang masih simpang siur menyesatkan. Nggak heran kalau masih masih banyak orang yang percaya pada berbagai mitos seputar kehamilan.
Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan pernyataan salah satu anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena berkata kalau perempuan berenang dengan laki-laki bisa hamil.
“Pertemuan yang tidak langsung misalnya, ada sebuah mediasi di kolam renang. Ada jenis sperma tertentu yang sangat kuat, walaupun tidak terjadi penetrasi tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil. Kalau perempuannya sedang fase subur, itu bisa saja terjadi,” kata Komisioner KPAI, Sitti Hikmawatty seperti dikutip dari Tribun Jakarta, Jumat (21/2).
Sitti menambahkan, pemikiran ini diperolehnya dari referensi jurnal luar negeri. Namun dia belum menjelaskan lebih lanjut seputar referensi tersebut. Menanggapi pernyataan Sitti, orang-orang langsung heboh.
Jadi benarkah perempuan bisa hamil hanya karena berenang dengan dengan laki-laki?
Seorang pria mungkin saja berejakulasi (mengeluarkan air mani berisi sperma) di kolam renang atau pemandian, tapi apakah perempuan bisa sampai hamil karena berenang? Jawabannya adalah tidak.
Kenapa tidak bisa? Sperma yang dikeluarkan saat pria berenang tidak bisa berjalan mencari vagina, menembus pakaian renang, masuk ke leher rahim, dan membuahi sel telur sampai terjadi kehamilan.
Jika ejakulasi terjadi di air hangat biasa, sperma mungkin bisa bertahan selama beberapa menit untuk hidup. Namun, kemungkinan sperma dalam air untuk menemukan jalan ke dalam tubuh wanita sangat kecil sehingga kemungkinan hamil pun sangat rendah.
Apalagi saat berenang atau duduk-duduk di kolam pemandian, bukaan vagina biasanya tidak dalam posisi membuka atau melebar. Vagina hanya akan membuka ketika akan melahirkan dan menerima rangsangan seksual. Maka, sebenarnya tidak ada jalan bagi sel sperma di air kolam untuk mencapai sel telur dalam tubuh wanita.
Sperma hanya bisa membuahi sel telur melalui saluran vagina
Sperma dirancang oleh Allah untuk mampu bergerak menaiki saluran vagina dan menemukan sel telur. Jadi wajar kalau sperma bisa bergerak dari sekitar vulva ke dalam vagina jika berada cukup dekat dengan lubang vagina. Semakin banyak air mani yang berada di dekat vulva, semakin besar peluang adanya sperma yang masuk ke dalam vagina.
Ingat ya, sperma hanya bisa membuahi sel telur melalui saluran vagina, tidak dari pori-pori kulit, atau lubang lainnya bahkan diminum sekali pun. Kecuali lubang anus jika sperma yang keluar luber dan berada cukup dekat dengan lubang vagina.
Sperma bisa hidup dalam beberapa menit, tapi tidak di sembarang tempat
Masa hidup sperma belum diketahui secara pasti, namun para ilmuwan tahu bahwa sperma bisa bertahan selama beberapa menit di udara bebas. Itu pun bergantung pada tempat sperma itu jatuh. Jika air mani berisi sperma jatuh di daerah-daerah alami seperti kulit selangkangan atau belahan pantat, maka kesempatannya untuk bertahan hidup sedikit lebih lama. Perlu diingat bahwa sperma tidak bisa mencari jalan sendiri ke vagina.
Namun jika terjatuh di lantai atau air dalam jumlah besar, sperma akan cepat mati, paling maksimal bertahan 10 sampai 30 detik. Terutama jika suhu air dingin, panas atau airnya mengandung bahan kimia seperti kaporit, selayaknya di kolam renang, maka sperma akan langsung mati sesaat setelah diejakulasikan.
Masa bertahan hidup sperma itu bisa lama jika sperma sudah masuk ke dalam saluran vagina, baru masa hidupnya bisa mencapai lima hari. Jadi tak semudah itu menyebar lewat air di kolam atau bahkan lewat udara (Sumber: idntimes).
Jadi kesimpulannya adalah seorang wanita tidak akan hamil karena berenang, kecuali berhubungan seksual dengan pasangan di dalam kolam. Ini karena sistem reproduksi manusia memang bekerja dengan caranya sendiri. Maka, penting bagi setiap orang untuk memahami bagaimana cara kerja sistem reproduksi baik pada wanita maupun pria. Dengan begitu, kamu tidak akan mudah termakan hoaks dan mitos-mitos yang keliru seputar reproduksi manusia.
Bagaimana? Sudah paham kan mitos dan fakta soal kehamilan tanpa melakukan hubungan seksual. Jadi nggak asal hamil saja ya. Ada penjelasan ilmiahnya juga kok.