Suaramuslim.net – Ukurannya yang super kecil, tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, dan selalu berulah ketika memasuki tubuh manusia. Coba tebak? Bagi kamu yang menjawab virus atau bakteri, tepat jawabannya.
Meski keduanya terbilang kecil dan tak terlihat, tetapi efek yang ditimbulkan tidak main-main. Contohnya, pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh keluarga virus corona.
Covid-19 ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, salah satu dari tujuh jenis virus Corona yang sudah dikelompokkan oleh CDC. Sebenarnya, selain virus Corona, virus memiliki banyak jenis dan semuanya bersifat destruktif jika menginfeksi organisme lain.
Selain virus, hal lain yang juga tak asing adalah bakteri. Ia dapat menyebabkan penyakit dan merusak kesehatan. Penyakit seperti radang tenggorokan, tuberkulosis juga disebabkan infeksi bakteri.
Bagi sebagian orang, bakteri dan virus sering kali tertukar-tukar penyebutannya. Keduanya memiliki beberapa kesamaan, tapi juga terdapat beberapa perbedaan dengan karakteristik khas masing-masing.
Apa itu infeksi virus?
Dikutip dari alodokter, virus adalah mikroba dengan ukuran yang sangat kecil. Mereka hidup dan berkembang biak dengan cara menempel pada sel inangnya. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, mereka akan menyerang sel-sel di tubuh inangnya, menguasai sel-sel tersebut, dan terus berkembang biak di dalam sel.
Virus bisa merusak, membunuh, mengubah sel dalam tubuh, misalnya di dalam hati, darah, atau saluran pernapasan. Virus juga dapat memicu terjadinya suatu penyakit.
Beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain adalah flu, herpes, dan cacar air, atau penyakit serius seperti hepatitis B dan C, HIV/AIDS dan Ebola.
Untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus, dokter mungkin akan memberikan obat antivirus. Namun, beberapa penyakit akibat infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga pengobatan hanya bertujuan untuk meringankan gejala. Perlu diingat, obat antibiotik tidak bisa membunuh virus di dalam tubuh.
Apa itu infeksi bakteri?
Bakteri adalah mikroorganisme yang bisa hidup di berbagai jenis lingkungan, termasuk di dalam tubuh manusia. Bakteri jahat yang dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia disebut bakteri patogen. Infeksi bakteri patogen bisa menyebabkan sejumlah penyakit seperti tuberkulosis, radang tenggorokan, atau infeksi saluran kemih.
Namun, tidak semua bakteri berbahaya, karena ada beberapa jenis bakteri yang secara normal memang hidup di dalam tubuh manusia dan berperan untuk melindungi tubuh dari bakteri patogen. Bakteri ini disebut flora normal.
Salah satu perbedaan infeksi virus dan bakteri yang penting adalah pengobatannya. Pengobatan dengan antibiotik diberikan untuk infeksi bakteri, namun tidak tepat untuk infeksi virus. Antibiotik dapat menghambat proses perkembangan dan metabolisme bakteri di dalam tubuh manusia.
Meski begitu, penggunaan antibiotik tidak selamanya efektif untuk membunuh bakteri, karena bakteri memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat cepat. Penggunaan antibiotik secara tidak tepat justru akan membuat bakteri menjadi kebal atau resisten terhadap antibiotik tersebut. Jika hal ini terjadi, obat antibiotik menjadi tidak efektif lagi untuk membunuh bakteri. Karena itu, penggunaan antibiotik sebaiknya sesuai dengan rekomendasi dokter.
Dua faktor yang membedakan
Dikutip dari halodoc, infeksi virus dan bakteri memang berbeda, tetapi gejala yang timbul akibat kedua infeksi tersebut terkadang begitu mirip. Meski begitu, ada dua hal utama yang bisa membedakan antara virus dan bakteri.
1. Ukuran super kecil
Pertama, dari ukuran. Virus merupakan mikroba yang ukurannya sangat kecil. Mereka hidup dan berkembang biak dengan cara menempel pada sel inangnya. Ketika masuk ke dalam tubuh, virus yang jahat akan menyerang sel-sel tubuh inangnya, dan terus berkembang biak.
Menurut peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, virus itu antara hidup dan mati, sedangkan bakteri adalah makhluk hidup. Begitulah ilmuwan menyebutnya.
Bagaimana dengan ukuran bakteri? Bakteri punya ukuran yang lebih besar dari virus. Bakteri juga bisa dilihat enggan mikroskop cahaya. Lain ceritanya dengan virus. Untuk melihat virus perlu membutuhkan mikroskop yang lebih canggih, seperti mikroskop elektron.
2. Sifatnya tidak sama
Selain ukuran, ada pula perbedaan mendasar antara virus dan bakteri. Bakteri bersifat uniseluler, secara biologis punya dinding sel ribosom, dan bisa bereproduksi sendiri. Bagaimana dengan virus?
Virus tidak memiliki sel, dirinya antara hidup dan mati. Hal yang perlu ingat, virus harus menumpang pada makhluk hidup lain yang disebut inang, termasuk manusia, untuk bisa berkembang biak. Virus menggunakan sel dalam tubuh inang untuk mereplikasi diri.
Kesimpulannya, virus bersifat parasit karena tidak bisa bereplikasi sendiri. Selain itu, virus juga tidak bisa hidup di luar sel inangnya dalam waktu yang lama. Singkat kata, virus harus mencari inang untuk bisa bertahan hidup.