Suaramuslim.net – Menyaksikan film horor memang seru, adrenalin pun seakan terpacu. Tapi bagaimana jika film genre horror ini dinikmati anak-anak? Bunda sebaiknya pikirkan baik-baik sebelum mengajak si kecil menonton film horor. Nyatanya pengaruh film horor terhadap kesehatan mental si kecil sangat besar.
Dikutip dari laman Romper.com film horor memang bersifat fiksi, namun si kecil belum bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang bukan, sehingga efek buruknya bisa dirasakan bahkan sampai ia besar nanti.
Hal ini juga ditegaskan oleh beberapa psikolog anak yang menyatakan bahwa usia anak-anak masih banyak yang belum bisa membatasi mana khayalan dan juga mana yang merupakan kenyataan, anak-anak sendiri memang belum paham bahwa film tersebut adalah karya fiksi, dan mereka akan mendapatkan efek negatif dari kekerasan, adegan dewasa maupun hal menyeramkan yang ada di setiap film.
Untuk itu orang tua perlu diingatkan untuk menjaga sang anak tetap dalam jalurnya agar tidak menonton film yang tidak perlu ditonton. Berikut beberapa dampak yang mungkin akan anak rasakan saat menonton film horor. Simak yuk!
1. Menjadi pengalaman tidak menyenangkan yang terus diingat
Meskipun bunda menikmati film horor yang ditayangkan, belum tentu anak menikmatinya lho, bun. Bahkan, bisa saja pengalaman tersebut menjadi tidak menyenangkan baginya.
Suara-suara kencang yang mengagetkan atau sosok seram yang ditampilkan sangat mungkin membuat anak takut. Mereka pun akan menangis, bahkan merasa mual.
Apalagi secara psikologis, manusia lebih sulit melupakan pengalaman tidak menyenangkan yang mereka alami. Alhasil, pengalaman ini akan terus diingat anak dalam jangka panjang.
2. Membuat anak takut karena menganggap film itu nyata
Tidak seperti orang dewasa, anak-anak belum bisa membedakan realita dan fiksi dari adegan-adegan yang ditampilkan pada film horor. Mereka akan menganggap semua hal pada film tersebut sebagai realita.
Akibatnya, anak akan membayangkan adegan-adegan pada film terjadi pada mereka. Mereka pun akan merasa takut dan was-was.
Jika dibiarkan, rasa takut ini bisa bertahan untuk waktu yang lama lho, bun. Bahkan, sampai mereka dewasa.
3. Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat, adegan di film horor dapat membuatnya menjadi lebih agresif
Anak-anak biasanya akan meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa dan yang dilihatnya. Jika yang ditiru adalah joget dengan lagu anak-anak mungkin akan terlihat lucu, namun jika yang ditiru adegan berkelahi atau adegan kasar lainnya dari film ini maka jadinya berbeda. Seorang psikolog keluarga bernama Dr. R. Y. Langham mengatakan bahwa anak yang menonton film horor cenderung menunjukkan sikap agresif dan kasar.
4. Kecemasan dan fobia
Tidak mudah memprediksi soal gangguan kecemasan atau fobia dari film horor, tetapi anak-anak dan remaja memiliki risiko lebih tinggi daripada orang dewasa, hal ini terkait pengembangan kognitif yang didasarkan pada skema, atau cara memahami dunia.
Banyak anak yang belum memiliki pengalaman hidup untuk menempatkan film-film horor pada perspektif serta penempatan risiko kegelisahan atau fobia yang bertahan lama.
Hal ini karena anak-anak sulit membedakan fantasi dari kenyataan, sehingga akan menimbulkan perasaan cemas dan takut. Saat anak mengalami kecemasan dalam jangka waktu lama, orang tua pun perlu pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
5. Mengalami gangguan tidur
Banyak orang dewasa dan anak kesulitan tidur setelah menonton film horor. Hal itu karena adanya efek kemungkinan bayangan film horor yang masih mengintimidasi, seperti suara-suara seram atau tampilan sosok menakutkan yang membayang dalam ingatan, yang akhirnnya bisa terbawa ke mimpi. Apalagi jika menontonnya dilakukan pada malam hari dengan suasana yang gelap dan mencekam, maka ini semakin membuat anak-anak sulit tidur.