Suaramuslim.net – Kuku merupakan salah satu bagian tubuh yang mendapat perhatian kaum wanita. Itu sebabnya penggunaan pewarna kuku atau kuteks untuk mempercantik penampilan, banyak menjadi pilihan. Namun, di balik warna-warni kuteks ternyata terdapat risiko yang dapat mengganggu kesehatan.
Kuteks biasa digunakan pada kuku tangan atau kuku kaki. Formulasi kuteks kini telah mengalami berbagai perubahan, dengan tujuan untuk memaksimalkan efek dekoratif dan mengurangi efek negatif terhadap kuku. Akan tetapi, apakah efek kuteks bagi kesehatan setimpal dengan kecantikan yang ditampilkan?
Bahaya kuteks
Melansir dari parenting.orami, adanya dampak berbahaya dari memakai kuteks karena dibuktikan oleh sebuah penelitian.
Studi dari Universitas Duke dan Environmental Working Group menemukan bahan kimia pengganggu endokrin dalam cat kuku terdeteksi dalam tubuh setiap wanita yang menjadi subjek penelitian.
Senyawa ini disebut triphenyl phosphate (TPHP) yang digunakan dalam pembuatan plastik sebagai penghambat api pada furnitur busa yang dapat diserap ke dalam tubuh melalui kuteks.
Menurut WebMD, beberapa bahan kimia berbahaya yang juga dapat terdapat pada kuteks adalah dibutyl phthalate, toluene, dan formaldehyde.
Bahan kimia toluene banyak dihubungkan dengan penyebab cacat lahir dan masalah perkembangan pada anak-anak dari wanita hamil yang sudah terpapar.
Dibutyl phthalate juga dikaitkan dengan cacat lahir dalam studi yang melibatkan hewan laboratorium, formaldehyde, dan karsinogen.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, formaldehyde adalah pengawet yang telah diakui oleh National Cancer Institute sebagai zat penyebab kanker yang potensial. Ini juga merupakan zat paling umum yang menyebabkan dermatitis kontak alergi.
Hal ini membuktikan bahaya atau tidak kuteks tergantung pada kandungan bahan yang terdapat di dalamnya.
Kandungan bahaya dalam kuteks
- Tolune, yaitu pelarut zat kimia yang ada di dalam kuteks dan berfungsi mempercantik warnanya.
- Formaldehyde atau formalin ini berwujud gas dan cenderung lebih berbahaya karena dapat menyebabkan kanker, sakit kepala, iritasi pada mukosa hidung, mulut dan tenggorokan, kerusakan kulit, serta kematian.
- Etil asetat, yakni zat kimia yang digunakan untuk mengeringkan cat kuku, efeknya berupa gangguan saraf dan organ dalam seperti ginjal, jantung, dan paru-paru.
Ternyata penggunaan kuteks terlalu sering menimbulkan dampak yang berbahaya bagi tubuh kamu lho. Apa saja ya bahayanya?
1. Kuteks dapat mengubah warna kuku menjadi kuning
Dilansir dari Telegraph, menurut seorang ahli penyakit kaki asal London, Margaret Dabbs, penggunaan kuteks dapat menimbulkan kuku menjadi kuning, mudah terkelupas dan kering. Oleh karena itu, sangat penting untuk membiarkan kuku beristirahat sejenak dari pemakaian kuteks. Jika kamu termasuk orang yang menggunakan kuteks setiap hari, kamu harus menguranginya.
2. Kuku menjadi mudah rapuh
Terlalu lama memakai kuteks akan mengakibatkan kerusakan pada kuku. Pemakaian kuteks akan menutup pori-pori dari kuku itu sendiri, sehingga kuku menjadi susah untuk bernapas. Ketika kuku tidak tidak dapat bernapas, kuku akan kekurangan oksigen dan menjadikannya cepat rapuh. Jadi, usahakan untuk tidak memakai kuteks terlalu lama.
3. Menyebabkan gangguan organ dalam
Kuteks juga mengandung etil asetat yang berfungsi sebagai pengeras. Zat kimia ini dapat menyebabkan gangguan saraf dan organ dalam seperti ginjal, jantung dan paru-paru. Selain itu, terdapat juga metil asetat yang lebih berbahaya dari etil asetat.