SURABAYA (Suaramuslim.net) – Di balik megahnya bangunan-bangunan di Kota Surabaya, terdapat suatu perkampungan padat penduduk yang berjarak tidak jauh dari pusat kota. Yakni Kampung Penampungan terletak di Kecamatan Bubutan, Surabaya. Disebut kampung penampungan lantaran sebagian besar penghuni perkampungan ini adalah korban kebakaran pasar turi pada 2007 silam, yang kemudian ditampung pemerintah kota Surabaya ke lokasi tersebut, lalu menjadi perkampungan hingga saat ini.
Perkampungan ini dihuni sekitar 350 keluarga yang berkumpul dalam satu lingkup bangunan dengan gang sempit dan luas rumah rata-rata hanya berukuran 3×4 m2.
Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai pekerja harian, seperti tukang bangunan, pedagang kaki lima, tukang becak, pembantu rumah tangga, dan ojek online. Dan karena wabah, sebagian besar dari mereka saat ini harus menganggur.
Di momen Iduladha tahun ini, ketua RW Kampung penampungan, Kholil (53) mengonfirmasi bahwa tahun ini tidak ada satupun dari warganya yang berkurban.
“Tahun ini tidak ada yang berkurban, karena sebagian besar masyarakat terdampak pandemi dan kehilangan penghasilan,” ujar Kholil.
Pada tahun-tahun sebelumnya Kholil menyebutkan di kampungnya selalu ada yang berkurban sekalipun dengan jumlah hewan yang sedikit.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya biasanya ada, cuma jumlah hewannya tidak banyak. Dan jika rata-rata masyarakat sini dapat kurang dari satu kilogram, itupun dicampur dengan jeroan,” imbuhnya.
Melalui Tim Aksi Cepat Tanggap, Kholil mengungkapkan bahwa dirinya berharap tahun ini ada dermawan yang berkenan menyalurkan hewan kurban untuk perkampungannya.
“Agar masyarakat kampung penampungan bisa merasakan kebahagiaan kurban dan melupakan sementara permasalahan ekonomi yang sedang dialami warga terdampak pandemi,” tutupnya.
Reporter: Chamdika Alifa
Editor: Muhammad Nashir