Suaramuslim.net – Mendidik anak agar mandiri merupakan tugas setiap orang tua, dan menjadi tujuan penting dalam membesarkan anak. Kemandirian adalah sikap yang penting dipelajari anak sejak dini, sebagai bekalnya kelak ketika dewasa.
Dari anak lahir, dan tumbuh menjadi bayi yang lucu, mereka menggantungkan hidup mereka pada orang tua. Mulai dari makan, mandi dan tidur, semua dilakukan dengan bantuan orang dewasa. Ketika anak beranjak remaja, mereka harus sudah bisa melakukan semua hal itu sendiri.
Begini cara mendidik anak agar mandiri dan berani
Belum terlambat, kok, untuk mulai menanamkan keberanian dalam diri anak. Salah satunya dengan mendidik anak agar mandiri sehingga membuatnya merasa lebih percaya diri untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Berikut cara yang bisa dilakukan:
1. Mengambil keputusan
Membuat keputusan yang baik adalah keterampilan hidup yang menjadikan anak lebih mandiri. Ini perlu dipelajari sejak dini. Arahkan mereka melalui banyak langkah mengambil keputusan. Bantu mereka menimbang pilihan mereka, mengevaluasi aspek positif dan negatif keputusan itu dan kemudian biarkan mereka membuat keputusan akhir untuk melihat bagaimana segala sesuatu berjalan dengan baik.
2. Ciptakan rutinitas
Ketika anak kecil tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya, mereka bisa mengantisipasi perubahan dan merasa punya kontrol. Jelaskan rutinitas yang terjadi setiap hari, seperti “Setelah sarapan kita ganti baju untuk jalan-jalan, lalu kita kembali untuk makan siang.”
Bantu anak merasa percaya dengan lingkungannya agar ia menjadi anak mandiri. Bayi mengasosiasikan membaca buku dan bersenandung dengan waktu tidur, yang membantunya menenangkan diri ketika waktu tidur. Batita bisa berinisiatif untuk aktivitas yang ia harapkan seperti mencuci tangan sebelum makan dan membawa buku untuk dibacakan sebelum tidur.
Semua rutinitas ini akan terekam di otak anak sehingga mereka tahu kegiatan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Saat sudah hafal, mereka akan melakukan hal tersebut tanpa bantuan bunda, secara tidak langsung ini membuat anak mandiri.
3. Memberikan contoh secara langsung
Cara melatih mental tangguh anak yang cukup efektif adalah dengan cara memberikan contoh secara langsung. Si kecil belajar efektif dengan cara meniru sikap dan perilaku orang tuanya. Oleh karena itu, bunda bisa melatih si kecil memiliki mental tangguh dan pemberani dengan cara mencontohkan hal-hal sederhana kepadanya.
Sebagai contoh, jika si kecil takut berenang, bunda bisa mulai menyelam di air untuk menunjukan bahwa tidak ada yang harus ditakuti saat berenang. Ketika si kecil sudah melihat contoh yang baik dari bundanya, si kecil akan menjadi lebih berani.
4. Memberi anak kesempatan
Setelah memberi pengertian pada anak, kalau mereka bukan bayi lagi, orang tua bisa memberi mereka catatan tentang apa saja yang harus dilakukan sendiri. Misalnya saja, makan sendiri, menyikat gigi sendiri, mengenakan pakaian sendiri, dan lain sebagainya.
5. Jangan selalu membantu
Ini mungkin sulit dilakukan. Tetapi bunda harus sejak awal mengidentifikasi mana kegiatan anak yang perlu dibantu, dan mana yang bisa dilepas sendiri. Biarkan saja anak makan sendiri (walau berantakan dan mengotori lantai) dan cukup pantau dari jauh. Tentu kasusnya berbeda jika anak sedang memerlukan pertolongan orang dewasa seperti memotong kertas untuk prakarya, dan sejenisnya. Ibu wajib membantu.
6. Perkenalkan anak dengan dunia luar
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa kebiasaan dan kepribadian seseorang mulai terbentuk sedari kecil. Nah, jangan sampai rasa takut dan tidak berani ini terus menyelimuti diri anak sampai ia dewasa kelak.
Bila salah satu permasalahan yang sering dihadapi anak adalah selalu malu, takut, bahkan menolak berbaur dengan orang-orang di sekitarnya, coba lebih sering membawanya untuk bertemu dengan banyak orang. Awalnya anak mungkin akan merasa sedikit risi dan tidak nyaman.
Maka itu, bawalah anak bertemu orang lain dalam lingkup yang kecil dulu baru kemudian bertambah banyak secara bertahap. Bunda bisa mulai dari mengajaknya bermain di taman sore hari, tempat banyak anak seusianya.
Secara tidak langsung, cara ini akan membantu anak agar tidak “kaget” ketika dihadapkan dengan hal-hal baru yang mungkin belum pernah mereka temui sebelumnya.
7. Hargai setiap usahanya
Setelah si kecil berhasil menumbuhkan sikap keberanian dan kemandiriannya sedikit demi sedikit, pastikan bunda dan keluarga senantiasa memberikannya pujian. Bahkan ketika gagal pun, jangan lantas menurunkan minatnya untuk berkembang.
Tunjukkan dan ungkapkan betapa bahaginya bunda atas usaha yang telah dilakukan si kecil. Meski tampak sepele, tapi memberikan apresiasi atas semua usaha anak dapat semakin membangkitkan semangat anak untuk terus maju dan mau mengembangkan sikap berani dan mandirinya.
8. Hindari kata jangan
Ini merupakan kesalahan yang sudah begitu jamak dilakukan orang tua di negeri ini. Terlalu banyak melarang dengan mengeluarkan kata “jangan” justru akan membatasi kreativitas dan daya eksplorasi anak.
Apalagi anak pasti akan cenderung tertarik dengan banyak hal yang ada di sekelilingnya. Daripada bunda mengucapkan kata “jangan” cobalah ganti dengan kata yang lebih positif. Misalnya saja kalimat “jangan berlari.” Coba ganti dengan ”berjalan saja” atau “pelan-pelan saja ya, nak.” Itu akan membuat anak lebih nyaman karena tidak merasa geraknya selalu dibatasi.
9. Latih problem solving sejak dini
Melatih anak untuk bisa memecahkan masalahnya sendiri merupakan cara mendidik anak yang harus ditanamkan sejak dini.
Dengan demikian anak sudah belajar beradaptasi dengan beragam kondisi dan situasi yang berbeda. Ini menjadi cikal bakal anak untuk bisa mandiri.
Manfaat langsung yang bisa dirasakan anak adalah meningkatkan toleransi dan mencegah munculnya stres. Latihan ini juga akan mampu meningkatkan kecerdasan anak dan membentuk karakter yang lebih kuat.