TUBAN (Suaramuslim.net) – Yayasan Bina Insan Kamil Tuban memperingati Haul Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani yang ke-17 sekaligus melaunching Radio Suara Muslim Tuban, bekerja sama dengan Suara Muslim Radio Network, Sabtu (1/5/2021).
Haul dilaksanakan untuk meneladani metode pendidikan yang diajarkan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani dalam melaksanakan penggemblengan santri. Tokoh Aswaja abad 21 tersebut menekankan pendidikan khidmat.
Ketua Umum Yayasan Bina Insan Kamil Tuban, KH. Imam Mawardi Ridlwan menjelaskan bahwa pendidikan khidmat yang diterapkan Abuya adalah memberi peran dan tanggung jawab para santri dalam kehidupan sehari-hari.
“Santri di samping belajar, wajib berkhidmat pada gurunya, dan juga pada lembaga, pesantren atau sekolah. Santri diberi tanggung jawab pada tugas masing-masing secara tulus dan optimal. Berkhidmat dalam bahasa Jawa disebut ngawulo,” ujarnya kepada Suaramuslim.net.
Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani juga menerapkan pendidikan shuhbah, yaitu santri menyatu dengan kehidupan gurunya. Dibangun kedekatan. Majelis bersama antara santri dan guru. Sang guru selalu membersamai santri.
“Tokoh Aswaja abad 21 tersebut juga memberi pendidikan keteladan. Para santri meniru kehidupan gurunya. Kaitannya dengan radio, media ini juga untuk memberi peran pendidikan dan dakwah melalui udara,” demikian penjelasan Kiai Imam.
Kiai Imam memaparkan bahwa Radio Suara Muslim Tuban dapat dimanfaatkan para pendidik di Tuban khususnya untuk menyampaikan materi pendidikan. Tentu juga dapat dimanfaatkan oleh para kiai, masyaikh dalam dakwah melalui udara. Para santri juga dapat memanfaatkan kegiatan pembelajaran.
Lebih lanjut, kiai yang juga Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Jatim ini menyampaikan dakwah melalui media radio akan menjangkau sasaran lebih luas dan beragam.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Alumni Abuya daerah Tuban, Lamongan dan Bojonegoro, KH. Ahsan Ghozali memaparkan bahwa Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani menjadikan para santri seperti putra sendiri.
“Jika santri ada kesalahan diberi sanksi secara langsung oleh beliau. Setelah diberi sanksi lalu diberi hadiah,” jelasnya.
Kiai Ahsan Ghozali memaparkan bahwa dakwah melalui media merupakan metode dakwah Abuya Sayyid Muhammad.
Kiai Ahsan menyebut, seluruh dakwah Abuya Sayyid Muhammad direkam dalam bentuk kaset dan video. Hasil rekaman disebarluaskan. Hasil rekaman ditulis dijadikan kitab.
“Metode dakwah Abuya Sayyid Muhammad selalu damai, tidak menghantam atau menyalahkan. Beliau merangkul semua pihak dan tidak memukul. Hal ini dapat dibaca di kitab beliau, seperti kitab Mafahim,” terangnya.
Abuya mendidik kader untuk berkhidmat. Maka para santri selalu siap berkhidmat.
Kiai Ahsan Ghozali yang juga salah satu pengasuh Pesantren Langitan menyatakan siap menjadi narasumber radio Suara Muslim Tuban.
Sementara itu CEO Suara Muslim Radio Network, Irwitono menjelaskan Radio Suara Muslim Tuban ditampilkan secara sejuk, merangkul semua komponen, menyajikan Islam rahmatan lil ‘alamin.
Irwitono mengundang para dai di Tuban berkenan memanfaatkan Radio Suara Muslim Tuban sebagai sarana dakwah melalui media.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Tuban, Arif Handoyo, SH, MH, dalam sambutannya memberi apresiasi atas berdirinya radio Suara Muslim Tuban.
Arif meminta radio Suara Muslim Tuban bekerja sama dengan radio yang dimiliki pemerintah Tuban.
“Harus bersinergi. Saya juga berharap radio ini bisa digunakan para pendidik sehingga memberi kontribusi pembangunan di Tuban,” ujarnya.
Hadir pula dalam Haul Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani, Ketua DPRD Kabupaten Tuban, Habib Idrus Al Jufri, Habib Soleh Al Idrus, dan para kiai lainnya.
Editor: Muhammad Nashir